TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Women-20, sebagai kelompok masyarakat yang dilibatkan dalam Presidensi G20, mulai Senin (14/2/2022) sampai Rabu (16/2/2022) menggelar side event pertama di Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Puncak kegiatan digelar Selasa (15/2/2022) di Paradise Hotel Likupang ini dihadiri perwakilan secara hybrid.
Dalam acara ini hadir memberikan sambutan Chair W20 Indonesia Hardiani Uli Silalahi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, UN Women Indonesia Country Representative and ASEAN Liaison.
Giwo Rubianto sebagai Ketua Umum Kowani dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih dan bangga atas dipilihnya organisasi Kowani sebagai pelaksana dari event besar ini kepada Serpa sebagai penanggung jawab G20.
Selain itu juga Kementrian PPPA dan Ketua koordinator Kowani Hardiani Uli Silalahi yang ditunjuk sebagai Chair W20, serta kepada Gubernur Sulawesi Utara dan Bupati Minahasa Utara sebagai tuan rumah.
Baca juga: Kowani: Hari Ibu Momentum Pengakuan Perjuangan Perempuan
"Sebagai federasi organisasi perempuan tertua dan terbesar di Indonesia, Kowani telah mengemban tema W20 yaitu Recover Together, Equally selama 97 tahun dalam programnya yang ditulis dalam Kongres yang diadakan setiap lima tahun sekali," kata Giwo.
Menurutnya, tema ini merupakan refleksi bahwa sebuah krisis dapat mempengaruhi advokasi pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
"Karena itu, kita harus terus menyuarakan eliminasi diskriminasi, untuk menciptakan kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan sehingga membangun dunia yang adil dan makmur berdasarkan kebebasan, kedamaian serta keadilan sosial," kata Giwo.
Baca juga: Kowani Lapor ke KPAI terkait Pelibatan Anak saat Demo Tolak RUU HIP, Korlap Demo: Pengalihan Isu
Hadir pula, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Head of Networks, Partnerships and Gender Division, OECD Development Centre Bathylle Missika, membawakan presentasi awal sejarah dari W20.
Selanjutnya acara diisi oleh tiga pembicara utama yaitu W20 Delegates of Japan Prof Yoriko Meguro, W20 Delegates of Saudi Arabia Salma Al Rashid dan perwakilan W20 dari delegasi Italia yaitu Martina Rogato.
Di sesi pembukaan dari Perspectives and Recommendations, dibawakan oleh HE Penny Williams dan Shinta Kamdani dari Indonesia.
Baca juga: Kowani Minta KPAI Tindak Tegas Panitia Karena Libatkan Anak saat Demo Tolak RUU HIP
Pembicara utama, menghadirkan dua perempuan hebat yang merupakan wakil delegasi dari Korea Selatan Kang Minah dan Nursyahbani Katjasungkana. Dilanjutkan oleh wakil Indonesia yaitu Prof Dr Sulistyowati Irianto dan wakil dari delegasi W20 Austarlia Caitlin Byrne.
Diskusi publik ini digelar dengan system working group discussion yang dipimpin oleh perwakilan dari W20 India, Pam Rajput.
Sementara itu, Chair Women20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengatakan, acara ini sangat baik untuk melihat komitmen dari berbagai negara yang mendukung perempuan mencapai potensi penuh.
Hal ini juga bentuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada tahun 2025.
"Pemberdayaan dan inklusi ekonomi perempuan adalah kunci dalam mencapai agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, dan teknologi adalah enabler. Digitalisasi di berbagai bidang membawa potensi besar untuk mempercepat pemberdayaan perempuan," katanya.