Sebanyak 61,6 tidak setuju PCR sebagai syarat perjalanan, 34,6 menyatakan setuju.
Sedangkan terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, sebagian besar masyarakat setuju PTM digelar kembali meski saat ini saat kasus corona Omicron meningkat.
Tingkat kesetujuan pun mencapai 76 persen.
"3,4 persen sangat tidak setuju, 15,5 persen tidak setuju, 49,1 persen setuju, 26,9 sangat setuju, dan 5.0 tidak tahu/tidak jawab," papar Rizka.
"Mayoritas warga setuju dengan rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, 76 persen," katanya.
Rizka membandingkan temuan survei di atas dengan hasil survei Indikator pada Desember 2021 lalu.
Hasilnya, tercatat penurunan sebesar 12 persen terhadap masyarakat yang setuju PTM.
"Survei tatap muka Desember 2021, tidak/sangat tidak setuju 10.5 persen, setuju/sangat setuju 88 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 1.6 persen," ujarnya.
"Pada Desember 2021, mayoritas setuju dengan pemberlakuan PTM. Pada Januari – Februari, mayoritas juga tetap setuju, tapi menurun cukup besar," ujarnya.(tribun network/ais/ras/dod)