News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ragam Pernyataan Kontroversial Menag Yaqut: Lindungi Syiah hingga soal Pengeras Suara Masjid

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka acara Forum Direktur Pascasarjana (Fordipas) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) ke XIII dan International Conference on Islam, Law and Society (INCOILS) 2021 di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (21/12/2021).

Yaqut juga menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan yang ada.

“Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan. Kementerian Agama akan memfasilitasi.

Baca juga: Soal Polemik Pencopotan 4 Dirjen Bimas, Ini Saran GMKI kepada Menag Gus Yaqut

Kemudian Yaqut mengklarifikasi pernyataannya tersebut dengan menyatakan pemberian perlindungan bagi semua warga negara dan menyatakan tidak pernah mengatakan bakal memberikan perlindungan khusus kepada kelompok Syiah dan Ahmadiyah dikutip dari Kompas TV.

“Tidak ada pernyataan saya melindungi organisasi atau kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Sikap saya sebagai menteri agama melindungi mereka sebagai warga negara,” ujarnya.

“Sekali lagi, sebagai warga negara. Bukan jemaah Syiah dan Ahmadiyah, karena semua warga negara sama di mata hukum. Ini harus clear,” imbuh Yaqut.

Sebut Kemenag Hadiah untuk NU

Pernyataan kontroversi selanjutnya adalah terkait Kementerian Agama (Kemenag) yang dianggap hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU).

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan Yaqut tersebut dikatakan saat memberikan sambutan di webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandangan Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TV NU pada 20 Oktober 2021.

Dirinya mengungkapkan terkait Kemenag adalah hadiah untuk NU berdasarkan perbincangannya dengan salah satu stafnya.

“Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU,” jelasnya.

Ungkapan Yaqut itu pun menimbulkan kritik bahkan dari pihak NU sendiri melalui pernyataan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU (PBNU), Helmy Fasihal Zaini.

“Dengan segala hormat dan kerendahan hati, tentang pernyataan Pak Menteri Agama tentu itu hak beliau, meski saya pribadi dapat menyatakan bahwa komentar tersebut tidak pas dan kurang bijaksana dalam perspektif membangun spirit kenegarawanan,” kata Helmy.

Baca juga: Imbas Pernyataan Menag: Tagar Soal Menag Yaqut Jadi Trending Topic hingga Dilaporkan Roy Suryo

Kritik juga dilontarkan oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla.

Menurutnya, Kemenag bukanlah hadiah melainkan sebuah keharusan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini