TRIBUNNEWS.COM - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha mengungkapkan kondisi 138 WNI yang ada di Ukraina.
Dikutip dari Tribunnews.com, Judha menyebut para WNI ini paling banyak tinggal di ibukota Ukraina, Kiev.
Selanjutnya ada yang tinggal di Odessa dan beberapa daerah lainnya di Ukraina.
“Melalui whatsapp grup, kami mendapat informasi WNI di Ukraina masih dalam kondisi yang aman, mereka tetap tenang,” kata Judha pada konferensi pers hari Kamis (24/2/2022).
Judha menyebut pihaknya juga telah mengimbau para WNI untuk bisa mendekat dan berkumpul di KBRI Kiev.
"Kita sudah mampu menjalin komunikasi dengan mereka. Kita meminta mereka untuk mendekat, berkumpul ke KBRI Kiev," jelas Judha.
Namun, jika kondisinya tidak memungkinkan KBRI juga telah menyediakan titik-titik yang bisa dijadikan titik kumpul para WNI.
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia di Ukraina: 137 Orang Tewas, Laki-laki Usia 18-60 Dilarang Tinggalkan Negara
Baca juga: BREAKING NEWS: Pasukan Rusia Berhasil Rebut dan Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl di Ukraina
Judha menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin jalur yang aman untuk evakuasi WNI.
"Tentunya kita akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk menjamin proses jalur yang aman, terkait evakuasi WNI," pungkasnya.
Pemerintah juga memantau serangan ada di beberapa kota lain, termasuk di Odessa.
“Pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin jalur yang aman untuk mengevakuasi WNI,” ujarnya.
Sementara itu, KBRI telah mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan WNI di Ukraina sesuai rencana kontijensi yang telah disiapkan.
Dalam hal ini, Kemlu dan KBRI Kyiv juga bekerja sama dengan perwakilan RI terdekat, yakni KBRI Warsawa hingga KBRI Moskow untuk menyusun rencana kontijensi dan memberikan perlindungan kepada WNI.
Tanggapan Presiden Joko Widodo Terkait Konflik Ukraina dan Rusia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan agar semua pihak terkait menghentikan perang.
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi dalam akun twitternya @jokowi.
Untuk diketahui Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan invasi ke Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).
Putin menyebut negaranya sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
(Tribunnews.com/Devi Rahma/Larasati Dyah Utami) (Tribun Network/fik/wly)