Srihadi kemudian memilih untuk pensiun sebagai pegawai negeri sipil pada 1997 dan terus berkreasi menekuni lukisan hingga akhir hayatnya.
Sepanjang karier keseniannya, Srihadi yang pernah menjadi dosen di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan menjabat sebagai Ketua Akademi Seni Rupa Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) pada 1974 ini telah banyak berpameran.
Pameran
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Srihadi telah menggelar pameran, antara lain:
- Pameran tunggal retrospektif di Art: 1 Museum (2012) dan menerbitkan buku "Srihadi dan Seni Rupa Indonesia" yang ditulis Jim Supangkat;
- Pameran tunggal restrospektif karya-karya kertas srihadi soedarsono "70 Tahun Rentang Kembara Roso" di Galeri Nasional Indonesia (2016) dan peluncuran buku "70 Years Journey of Roso" yang ditulis oleh Farida Srihadi dan A. Rikrik Kusmara;
- Pameran Tunggal dan Peluncuran Buku "SRIHADI SOEDARSONO–– Man x Universe" yang ditulis Farida Srihadi bersama Jean Couteau, di Galeri Nasional Indonesia (2020).
Karya Srihadi juga sempat dipamerkan dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia "17|71: Goresan Juang Kemerdekaan" di Galeri Nasional Indonesia (2016).
Pameran ini spesial, karena Srihadi didaulat sebagai salah seorang seniman senior yang mendampingi Presiden ketujuh Republik Indonesia Joko Widodo dalam peresmian pembukaan pameran.
Goresan kuas Presiden Joko Widodo pada kanvas saat peresmian pameran tersebut, kemudian direspons oleh Srihadi.
Karya Srihadi itu mendapat apresiasi khusus dari Presiden Joko Widodo dan disumbangkan sebagai koleksi negara.
Penghargaan
Srihadi Soedarsono meraih sejumlah penghargaan, di antaranya:
- Tanda-Jasa “Bintang Gerilya RI” (1958);
- Satyalantjana Peristiwa Perang Kemerdekaan I dan II (1958);
- Piagam dan Medali “Satyalancana Kebudayaan RI” (2004);
- Piagam dan Medali “Anugerah Sewaka Winayaroha”;
- Penghargaan Pengabdian Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional (2008);
- Penghargaan dari internasional yakni The American Biographical Institute 2005 Commemorative Medal “Man of The Year” (2005);
- Sebanyak sepuluh karya lukisannya juga telah menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia/koleksi negara.
Baru-baru ini tepatnya pada 21 November 2021, Guru Besar purnabakti Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) tersebut menerima Sang Hyang Kamahayanikan Award sebagai penghargaan tertinggi Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) 2021.
Penghargaan itu diterima Srihadi sebagai perupa yang terus-menerus melukis Borobudur sejak tahun 1970-an; serta karena nama Srihadi dibahas cukup banyak dalam buku Claire Holt: Art in Indonesia, Continuities and Change, yang menjadi pegangan dalam mengusung tema BWCF 2021.
(Tribunnews.com/Latifah)