News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Beni Dipilih Din: Omongannya Bukan hanya Titah tapi Bagaikan Sabda yang Susah Ditolak

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Pelita Beni Pramula.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beni Pramula, bercerita saat dirinya dipilih oleh Din Syamsuddin menjadi Ketua Umum Partai Pelita.

Awalnya, Beni mengungkapkan bahwa Din yang menjabat Ketua Majelis Permusyawararan Partai (MPP) Pelita itu menyampaikan, bahwa dirinya adalah satu di antara calon ketua umum.

Hal itu disampaikannya dalam pidato politiknya usai pengukuhan jajaran pengurus Partai Pelita, di Hotel Santika, Slipi, Jakarta Barat, Senin (28/2/2022).

"Pak Din bilang bahwa anda salah satu calon ketua umumnya dari beberapa calon yang diusulkan oleh MPP. Saya menyampaikan saya bingung karena Prof Din ini,  seangkatan saya waktu beliau Ketua Umum PP Muhammadiyah, saya ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di tingkat pusat," ungkap Beni.

Beni melanjutkan, bahwa MPP Partai Pelita pada akhirnya memilih dirinya untuk memimpin partai tersebut.

Dia sempat merasa bingung dengan keputusan yang memilihnya sebagai Ketua Umum Partai Pelita.

Namun, Beni percaya dengan pengalaman dan integritas Din Syamsuddin, tanpa pilir panjang menerima tawaran menjadi Ketua Umum Partai Pelita.

"Kalau Prof Din ngomong itu bagi saya bukan hanya titah tapi bagaikan sabda yang susah ditolak," ucapnya.

"Saya yakin ketika Prof Din yang menghubungi, bahwa ini adalah panggilan jihad fisabillillah, panggilan untuk agama, panggilan untuk bangsa dan negara dan pantang untuk saya menolak panggilan," pungkasnya.

Baca juga: Partai Pelita Resmi Dideklarasikan Din Syamsuddin, Tagline: Habis Gelap Terbitlah Pelita

Landasan Pendirian Partai

Berangkat dari kegelisahan dalam melihat kehidupan berbangsa dan bernegara yang saat ini cenderung terpolarisasi dan lebih mengedepankan perbedaan ketimbang usaha dalam mencari persamaan, hal ini menjadi landasan awal berdirinya Partai Pelita. 

Ketua Umum Partai Pelita Beni Pramula mengatakan pihaknya hadir untuk dapat mengakomodir perbedaan golongan, generasi, daerah, suku dan keyakinan yang ada, serta menjadi harapan bagi rakyat, menuju Indonesia yang adil dan makmur. 

“Perjalanan sejarah pencapaian cita-cita kemerdekaan hingga saat ini belum secara sempurna mewujudkan keadilan dan kemakmuran rakyat. Untuk itu masih diperlukan kerja keras dari segenap elemen dan komponen bangsa untuk berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran, keadilan, dan kesejahteraan, dalam suatu wawasan persatuan dan kebersamaan yang berkeadilan,” ujar Beni, Sabtu (26/2/2022). 

Partai politik yang telah mengantongi Surat Keputusan (SK) Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM pada pekan ini, juga digawangi oleh tokoh-tokoh nasional. 

Diantaranya adalah Prof. Dr. M. Din Syamsuddin selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Pelita. 

Beni mengatakan Partai Pelita hadir dengan visi sebagai kekuatan politik pemersatu bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Baca juga: Beni Pramula: Partai Pelita Kedepankan Gagasan Politik Berkeadaban, Bukan Sekedar Alat Kekuasaan

Beni juga menambahkan bahwa visi tersebut akan diperkuat dengan misi Partai untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, memfungsikan agama sebagai kekuatan Penggerak pembangunan bangsa, meningkatkan kecerdasan politik rakyat, menegakkan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen, serta mendorong peran kaum muda dan perempuan untuk kemajuan bangsa. 

“Kami menyadari, bahwa untuk mempercepat pencapaian cita-cita luhur para pendiri bangsa, perlu ada terobosan dalam segala bidang, mengedepankan kreativitas dan inovasi, serta mampu beradaptasi dengan kondisi terkini. Untuk itu Partai Pelita akan mengedepankan peran kaum muda sebagai motor penggerak, menuju perubahan untuk seluruh elemen bangsa. Pelita adalah partai anak muda,” tegas Beni.

Meski langkah perjuangan dalam mengejawantahkan gagasan perubahan ini telah ditempuh jauh hari sebelumnya, sebagai simbol titik baru perjuangan yang lebih konkret, Partai Pelita akan mendeklarasikan secara terbuka keberadaannya sebagai partai nasionalis religius yang inklusif. 

“Partai Pelita menyatakan siap untuk berlaga pada pesta demokrasi 2024 mendatang. Bersama ini juga, kami sekaligus mengajak keterlibatan aktif dari seluruh komponen bangsa untuk menyongsong perubahan bersama Partai Pelita,” tutup Beni. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini