Setelah itu mereka membagikannya di Instagram, Twitter sampai viral di Tiktok dengan backsound yang terdengar lucu.
Pasalnya kemacetan yang terjadi di jalur Puncak biasanya terjadi karena lonjakan volume kendaraan tidak seimbang.
Bahkan ada yang bercerita harus memakan waktu sampai 17 jam untuk menuju kawasan Puncak.
Isye salah satu warga Jakarta yang sempat terjebak kemacetan parah menyebut waktu tempuh dia menjadi 15 jam.
Ia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 10.00 WIB hendak menuju Cipanas, namun pada pukul 01.00 WIB Senin dinihari Isye baru tiba di Cipanas.
"Tahu begitu enggak jadi berangkat," ujarnya.
Selama perjalanan Isye menceritakan banyak warga yang turun dari kendaraan pribadi ataupun bus-bus yang mengarah ke Puncak atau Cianjur. Mereka juga banyak mematikan mesin kendaraannya.
"Banyak yang duduk-duduk di jalan, terus mesin mobil dimatiin," katanya.
Akun TikTok @LiaCarmeliaBasalamah dalam postingannya menuliskan perjalanan 17 jam Jakarta-Puncak.
Dalam video itu juga tampak kemacetan di kawasan Puncak.
Kemacetan itu terjadi pada pagi dan malam hari.
"Bukan healing malah sinting," demikian caption postingan itu.
Politikus Partai Gerindra, Mulyadi menyebut kemacetan parah yang terjadi di jalur Puncak pada liburan panjang kemarin menjadi yang terparah saat situasi masih pandemi covid-19.
Hal itu katanya harus diatasi secepat mungkin.
Untuk solusi jangka panjang katanya agar jalur Puncak II segera direalisasikan sebagai jalur lintasan.