TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan dilakukan antara DPR RI dengan Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin hari ini, Rabu (2/3/2/2022) di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Pertemuan yang digelar selama dua jam dan tertutup ini membahas tentang situasi terkini di Ukraina.
Selain itu, dalam kesempatan itu, DPR menginginkan Pemerintah Indonesia untuk proaktif dan berdialog dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina dan Rusia.
DPR juga mengecam invasi Rusia terhadap Ukraina dan mengimbau untuk menyudahi perang ini.
“Hari ini jatuh korban sampai 352 masyarakat termasuk 14 anak-anak dan juga meskipun waktu itu Putin menyatakan bahwa invasi ini hanya menyerang untuk fasilitas-fasilitas militer tapi kenyataan tidak.”
“Dan ini berimplikasi sangat luas. Jadi sekali lagi, kita sebagai negara yang menjunjung tinggi harkat dan martabat sebuah bangsa, kita mengutuk keras dan mengimbau untuk menyudahi perang ini,” ujar Ketua Grup Kerja Sama Bilateral DPR-Parlemen Ukraina, Sugeng Suparwoto pada acara Kompas Petang.
Baca juga: Rumah Sakit Kanker Anak Ukraina di Tengah Invasi Rusia: Kami Tidak Tahu Bagaimana Bertahan Hidup
Baca juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Perusahaan Hentikan Penjualan dan Batasi Layanan di Rusia, Termasuk Apple
Kemudian terkait invasi Rusia terhadap Ukraina, Vasyl menyatakan perang yang terjadi adalah perang kemanusiaan dan menginginkan segera untuk diakhiri.
“Apa yang terjadi di Ukraina saat ini adalah perang terhadap kemanusiaan. Tidak hanya Ukraina yang mengalami perang ini.”
“Ukraina ingin mengakhiri perang ini.” kata Vasyl pada awak media.
Lantas, rencana DPR selanjutnya adalah mengundang Dubes Rusia untuk Indonesia dalam waktu dekat untuk berdialog dan mencari solusi terkait invasi Rusia terhadap Ukraina.
Ketua DPR RI Minta Prioritaskan Keselamatan WNI
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Ketua DPR RI, Puan Maharani telah angkat bicara terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
Puan menyatakan agar pemerintah Indonesia untuk bisa menjamin keselamatan WNI yang ada di Ukraina.
Dirinya menginginkan tidak ada satupun WNI di Ukraina yang terluka akibat konflik antara Rusia dan Ukraina ini.