News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Hindu melakukan upacara Melasti untuk menyucikan diri dari dosa menjelang Hari Raya Nyepi, di pantai Petitenget dekat Seminyak, Bali, Senin (28/2/2022). Berikut ini sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi.

Ketika suku Yuehchi di bawah Raja Kaniska berhasil mempersatukan India maka secara resmi kerajaan menggunakan sistem kalender suku Saka.

Keputusan penting ini terjadi pada tahun 78 Masehi.

Sejak itu, sistem kalender Saka digunakan terus menerus hingga saat ini yang disebut Tahun Saka.

Hal itu sebabnya sistem kalender Hindu "seolah-olah terlambat" 78 tahun dari kalender Masehi.

Umat Hindu melakukan upacara Melasti untuk menyucikan diri dari dosa menjelang Hari Raya Nyepi, di pantai Petitenget dekat Seminyak, Bali, Senin (28/2/2022). AFP/SONNY TUMBELAKA (AFP/SONNY TUMBELAKA)

Pada tahun 456 M (atau Tahun 378 Saka), datanglah ke Indonesia seorang pendeta penyebar Agama Hindu yang bernama Aji Saka asal dari Gujarat, India.

Ia mendarat di pantai Rembang (Jawa Tengah) dan mengembangkan Agama Hindu di Jawa.

Ketika Majapahit berkuasa, (abad ke-13 M) sistem kalender Tahun Saka dicantumkan dalam Kitab Nagara Kartagama.

Masuknya Agama Hindu ke Bali kemudian disusul oleh penaklukan Bali oleh Majapahit pada abad ke-14 dengan sendirinya membakukan sistem Tahun Saka di Bali hingga sekarang.

Perpaduan budaya (akulturasi) Hindu India dengan kearifan lokal budaya Hindu di Indonesia (Bali khususnya) dalam perayaan Tahun Baru Caka inilah yang menjadi pelaksanaan Hari Raya Nyepi unik seperti saat ini.

Baca juga: Rangkaian Hari Raya Nyepi dan Maknanya, Upacara Melasti, Tawur hingga Ngembak Geni

Baca juga: Perayaan Nyepi, Pelabuhan Penyeberangan Akan Ditutup Sementara, ATM dan Data Seluler Dinonaktifkan

Makna Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).

Dikutip dari bulelengkpab.go.id, Nyepi memiliki arti sepi atau sunyi, dan dirayakan setiap 1 tahun Saka.

Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktivitas seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja, dan lain sebagainya.

Tujuannya adalah agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini