Pada periode tersebut, gagasannya tersebut tertuang dalam buku Revolusi Transportasi yang juga disingkat menjadi "Revolutrans".
Pengalaman penataan trasnportasi dan infrastrukturnya didukung oleh latar belakang akademisnya.
Usai lulus dari ITB, ia melanjutkan pascasarjana di AS untuk gelar master tata kota dan wilayah (MCP).
Baca juga: Akhmad Hadian Lukita Bersyukur Pandemi Covid Sudah Berlalu Kompetisi Bakal Selesai Sesuai Jadwal
Baca juga: Harga Pupuk Dikhawatirkan Ikut Melonjak Jika Perang Rusia-Ukraina Berlarut-larut
Bambang juga pernah diangkat menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk pada tahun 2012.
Bapak dua anak ini sempat menjabat sebagai pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan.
Menjabatnya Bambang sebagai Plt, setelah Menteri Perhubungan sebelumnya, Evert Ernest Mangindaan, mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Tak sampai di situ, Bambang pada 2015 menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dengan spesialisasi tugas urusan pengelolaan pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan.
Bambang Susantono juga menulis beberapa buku bertemakan infrastruktur dan transportasi.
Ia menuliskan buku berjudul Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.
Buku tersebut bercerita tentang panduan melakukan terobosan pembangunan nasional.
Buku lain yang ditulisnya yakni 1001 Wajah Transportasi Kita, Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah, dan Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis.
(Tribunnews.com, Renald/Taufik Ismail)(Kompas.com, Dian Erika Nugraheny)