TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dengan jumlah harta kekayaan yang mencapai triliunan.
Beberapa waktu ini, istilah crazy rich tengah menjadi bahan perbincangan. Istilah itu disematkan pada mereka yang kerap memamerkan kekayaannya di media sosial.
Bahkan dari sejumlah sosok yang disebut crazy rich, justru kini tengah tersandung kasus.
Namun, tidak dengan ke-10 orang di bawah ini. Mereka adalah orang terkaya 'beneran' di Indonesia.
Baca juga: Posisi Orang Terkaya Dunia Berubah, Jeff Bezos Naik Jadi yang ke-2, Siapa di Level Puncak?
Baca juga: Chairul Tanjung Orang Terkaya Ketiga di Indonesia, Berapa Jumlah Kekayaannya?
Tak hanya itu, nama mereka pun tercatat sebagai sosok orang terkaya versi majalah Forbes.
Dikutip dari Kompas.com, Forbes menghitung kekayaan mereka berdasar aset yang dimiliki baik perusahaan publik maupun pribadi, real estat, koleksi mobil, perhiasan, pesawat.
Namun, untuk menghargai bisnis pribadi yang dimiliki seseorang, Forbes menghitung dengan cara menggandakan perkiraan keuntungan.
Selengkapnya, inilah daftar 10 orang terkaya di Indonesia sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari forbes.com:
1. R Budi dan Michael Hartono
Jumlah Harta: 42,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 608 triliun
Hartono bersaudara yang terdiri dari Robert Budi dan Michael mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di Bank Central Asia (BCA).
Keluarga Hartono membeli saham BCA setelah pemilik sebelumnya, Sudono Salim kehilangan kendali atas BCA saat krisis ekonomi yang melanda Asia pada 1997-1998.
Sumber kekayaan keluarga Hartono lainnya berasal dari bisnis tembakau, yaitu Djarum. Perusahaan ini masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia.
Keluarga ini juga memiliki merek elektronik populer Polytron dan sejumlah real estate di Jakarta.
2. Keluarga Widjaja
Jumlah Harta: 9,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 138 triliun
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, yaitu Sinar Mas Group.
Diketahui, Eka Tjipta Widjaja memulai usahanya dengan menjual biskuit saat remaja.
Saat ini, Sinar Mas Group memiliki banyak lini bisnis, seperti kertas, real estate, jasa keuangan, perawatan kesehatan, agribisnis, dan telekomunikasi.
3. Anthoni Salim
Jumlah Harta: 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 121 triliun
Di peringkat ke-3 daftar orang terkaya di Indonesia, ada Anthoni Salim yang memimpin Salim Group.
Perusahaan ini berinvestasi pada bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
Indofood yang berada di bawah Salim Group adalah produsen mi instan terbesar di dunia.
Anthoni Salim adalah anak bungsu dari tiga bersaudara mendiang Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, seorang taipan yang selama puluhan tahun sangat dekat dengan Presiden Suharto.
4. Sri Prakash Lohia
Jumlah Harta: 6,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 88 triliun
Sumber kekayaan Sri Prakash Lohia berasal dari bisnis tekstil dan dan petrokimia.
Pada 1970-an, ia dan ayahnya pindah dari India ke Indonesia.
Mereka mendirikan Indorama Corporation sebagai pembuat benang pintal.
Adik laki-lakinya, Aloke Lohia, juga seorang miliarder dan tinggal di Thailand.
5. Prajogo Pangestu
Jumlah Harta: 6,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 87 triliun
Prajogo Pangestu, pengusaha asal Sambas, Kalimantan Barat menjadi orang terkaya nomor lima di Indonesia.
Ia adalah seorang anak dari pedagang karet dan memulai bisnis di bidang perkayuan pada akhir tahun 1970-an.
Perusahaannya, Barito Pacific Timber go public pada 1993 dan berganti nama menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada 2007.
Pada 2007, Barito Pacific mengakuisisi 70 persen perusahaan petrokimia Chandra Asri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pada 2011, Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
6. Chairul Tanjung
Jumlah Harta: 5,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 78 triliun
Chairul Tanjung, pendiri dan pemilik CT Corp menjadi orang terkaya di Indonesia nomor enam di Indonesia.
Sumber kekayaan ayah dari Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Putri Tanjung ini berasal dari berbagai lini bisnis.
Ia memiliki bank, mengoperasikan hypermarket, serta menjalankan stasiun TV.
Trans Retail miliknya memiliki toko grosir dengan merek Carrefour dan Transmart.
CT Corp juga mengontrol franchise Wendy di Indonesia serta memiliki franchise Versace, Mango, dan Jimmy Choo.
Chairul Tanjung juga memiliki saham di maskapai nasional Garuda Indonesia.
7. Susilo Wonowidjojo dan keluarga
Jumlah harta: 4,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 68 triliun
Susilo Wonowidjojo dan keluarganya mendapatkan harta kekayaan mereka dari perusahaan rokok Gudang Garam.
Ayahnya, Surya yang memulai bekerja di bisnis tembakau milik pamannya, mendirikan Gudang Garam pada 1958.
Dua lima tahun kemudian, kakak laki-lakinya, Rachman Halim mengambil alih perusahaan tersebut dan menjalankannya sampai kematiannya pada 2008.
Susilo Wonowidjojo menjabat sebagai presiden direktur sejak 2009, sedangkan adiknya Juni Setiawati menjadi presiden komisaris.
Gudang Garam juga berekspansi ke bidang infrastruktur termasuk pembangunan dan pembangunan jalan tol pada 2019, serta membangun Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.
8. Boenjamin Setiawan dan keluarga
Jumlah harta: 4,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 60 triliun
Boenjamin Setiawan, yang memiliki gelar doktor di bidang farmakologi, mendirikan Kalbe Farma di sebuah garasi pada 1966 bersama lima saudara kandungnya.
Kalbe Farma kini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 1991 sehingga Boenjamin Setiawan dan saudara-saudaranya memiliki saham yang cukup besar.
"Dr. Boen," begitu ia akrab dipanggil, juga mengendalikan RS Mitra Keluarga yang sudah go public dan mengoperasikan 25 rumah sakit.
9. Jogi Hendra Atmadja dan keluarga
Jumlah harta: 4,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 58 triliun
Jogi Hendra Atmadja adalah pemilik PT Mayora, salah satu perusahaan makanan terbesar di Indonesia, menjual kopi, sereal, permen, biskuit, dan lainnya.
Grup Mayora menjual sejumlah merek, termasuk Kopiko, Danisa dan Roma, di lebih dari 100 negara.
Keluarga Jogi mulai membuat biskuit di rumah pada 1948 dan secara resmi mendirikan grup Mayora pada 1977.
10. Bachtiar Karim dan keluarga
Jumlah harta: 3,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 50 triliun
Bersama saudaranya Burhan dan Bahari, Bachtiar Karim menjalankan Musim Mas Group, sebuah perusahaan yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO.
Almarhum ayahnya, Anwar Karim mendirikan Pabrik Sabun Nam Cheong pada 1932.
Keluarga tersebut membuka kilang minyak sawit pertama di Indonesia pada 1970.
Musim Mas pun secara resmi didirikan dua tahun kemudian.
Keluarga mendirikan pusat wirausaha di Universitas Sumatera Utara di Medan.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Rintan Puspita Sari)