News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pimpinan DPD RI Ingatkan Isu Penundaan Pemilu Berpotensi Rusak Investasi IKN

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lahan Tahura Bukit Soeharto yang berada di sisi timur titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan Samarinda, Selasa (7/5/2019). Presiden Joko Widodo dan rombongan meninjau lokasi Tahura Bukit Soeharto yang ditawarkan Pemprov Kaltim untuk menjadi lokasi Ibukota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sultan B Najamudin mengingatkan pemerintah, dinamika politik nasional yang cenderung memanas hari-hari ini dapat memengaruhi keputusan bisnis calon investor asing di Ibukota Negara (IKN) baru.

Hal itu disampaikannya setelah mengamati bahwa wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden terus berlanjut dan telah menuai aksi demonstrasi penolakan dari kelompok buruh dan civil society.

"Kami khawatir eskalasi politik nasional akan terus memanas dan menyebabkan aksi demonstrasi dalam skala besar yang mengarah pada aksi people power jika wacana politik ini terus dipaksakan oleh elit politik Nasional. Dan setiap dinamika politik tentu akan mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri," kata Sultan dalam keterangan yang diterima, Minggu (13/3/2022).

Baca juga: Mahfud MD Bicara Simbol Tanah dan Air yang Dibawa Para Gubernur Ke IKN Nusantara

Baca juga: KSP: IKN Dirancang Berkelanjutan dan Tidak Berhenti di Pemerintahan Jokowi

Sultan menilai, calon investor terutama investor asing akan sangat berhati-hati dan selektif dalam melakukan keputusan bisnisnya pada saat suasana sosial politik di suatu negara sedang tidak kondusif.

Menurutnya, stabilitas nasional adalah prasyarat yang harus diperhatikan oleh pemerintah jika ingin menarik lebih banyak investor asing.

"Saat ini kita sudah mendapati fakta bahwa terjadi arus keluar dana asing dari dalam negeri (capital outflow) dalam jumlah yang signifikan dan pembatalan investasi Softbank di IKN. Ini adalah alarm bagi pemerintah untuk tidak ceroboh dalam memulai konfrontasi politik nasional dengan wacana politik yang ditentang oleh masyarakat," ujar Sultan.

Baca juga: Soroti Soal Wacana Penundaan Pemilu, Wasekjen Sebut Ada Gejala Pre-post Power Syndrome

Dalam posisi IKN yang belum jelas asal-usul sumber pembiayaannya, kata Sultan, pemerintah sebaiknya lebih mawas diri dan tidak tergoda untuk merusak mood calon investor dengan wacana penundaan pemilu.

Dia meminta pemerintah fokus dan pada agenda pembangunan IKN tanpa harus risau dengan masa depan kepemimpinan politik nasional.

"Selain diakibatkan oleh situasi geopolitik global yang belum kondusif, pertimbangan investor asing tentu akan memaksa pemerintah untuk berpikir ulang dalam membangun IKN dengan mengandalkan investasi dari pihak investor. Pemerintah harus mencari alternatif sumber pembiayaan IKN dengan tanpa menggerus APBN yang masih selalu defisit," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini