News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BMKG Ingatkan Musim Pancaroba, Waspada Potensi Angin Kencang dan Puting Beliung hingga Hujan Es

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awan Cumulonimbus menyelimuti perairan Teluk Jakarta di kawasan perairan kepulauan Seibu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki periode peralihan musim atau pancaroba.

TRIBUNNEWS.COM - Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki periode peralihan musim atau pancaroba.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerangkan, musim pancaroba terjadi dua kali dalam setahun, yakni saat peralihan musim kemarau-hujan, dan hujan-kemarau.

Musim pancaroba umumnya terjadi pada bulan Maret-Mei kemudian September-November.

Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan juga BMKG, saat musim pancaroba banyak kejadian angin kencang dan puting beliung bahkan juga hujan es.

BMKG melalui tayangan di kanal YouTube-nya menerangkan, total ada sebanyak 748 kejadian angin kencang dan puting beliung yang terjadi di bulan Maret dalam lima tahun terakhir.

"Berdasarkan catatan kejadian bencana oleh BNPB pada kejadian angin kencang dan angin puting beliung selama lima tahun terakhir, pada Bulan Maret secara akumulasi terdapat 748 kejadian angin kencang dan puting beliung," terang BMKG di YouTube Info BMKG.

Baca juga: Angin Kencang Berpotensi Terjadi hingga April 2022, BMKG Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa, 15 Maret 2022: Waspada 26 Wilayah Hujan Lebat hingga Angin

Sementara itu, kejadian hujan es ada sebanyak 11 kali yang terjadi pada bulan maret dan 15 kali di bulan April, dalam dua tahun terakhir.

"Sementara itu untuk kejadian hujan es, catatan BMKG selama 2019-2021 terdapat 11 kejadian hujan es pada bulan Maret dan 15 kejadian pada bulan April," sambung BMKG.

Menurut BMKG, kejadian angin kencang, puting beliung dan hujan es, merupakan kondisi yang cukup dominan terjadi pada saat musim pancaroba.

"Hujan Es, angin kencang dan puting beliung disebabkan oleh awan cumulonimbus yang mana awan ini selalu ada di sepanjang tahun dan selalu mendominasi setiap kejadian hujan lebat disertai angin kencang hingga puting beliung dan hujan es," jelas BMKG.

Baca juga: Indikasi Terjadinya Hujan Es, Berikut Tanda-tanda Alam Sebelum Kejadian

Baca juga: Gempa Nias Selatan, BMKG Minta Masyarakat Waspada Gempa Susulan

Langkah yang bisa dilakukan saat musim pancaroba yakni:

1. Pahami Penyebab Terjadinya Kondisi Cuaca

Kenali karakter wilayah tempat tinggal dan ketahui daerah rawan pohon tumbang dan baliho rusak dan lainnya.

2. Perhatikan Kondisi Langit

Jika awan cumulonimbus terlihat di langit pada siang hari, maka kemungkinan terjadinya hujan disertai angin kencang, puting beliung dan hujan es dapat terjadi pada sore hingga menjelang malam hari.

3. Hindari Beraktivitas di Luar Ruangan

Ketika terjadi hujan disertai angin kencang, banyak bahaya yang dapat mengancam seperti gangguan berkendara dan jarak pandang, pohon tumbang serta rusaknya baliho dan bangunan.

Ketika terjadi cuaca buruk, hentikan aktivitas sejenak dan segera belindung di bangunan yang kokoh.

4. Perbarui Informasi Prakiraan Cuaca

Kondisi cuaca saat musim pancaroba cukup labil dan dinamis, sehingga mengakibatkan cuaca dapat cepat berubah sewaktu-waktu.

5. Jaga Kesehatan

Kondisi cuaca yang berubah-ubah dapat mempengaruhi kondisi kesehatan dan kekebalan tubuh.

Perbanyak makanan sehat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini