Terlihat oleh Tribunnews dalam video itu memang kondisi atau kecepatan mobil atau kendaraan yang kejar-kejaran itu cukup tinggi sehingga tak bisa tertangkap dengan jelas.
"Termasuk juga ada percikkan api dan sebagainya. Jadi kami tunjukkan semua dalam proses tadi, termasuk juga bagaimana kronologi tembakan," beber Anam.
Terhitung kata Anam ada 9 kali letusan tembakan yang dilayangkan oleh tim Densus 88 Anti-teror saat melakukan pengejaran terhadap Sunardi yang diketahui bergabung dalam jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).
Setidaknya kata dia dari keseluruhan tembakan itu, ada empat tembakan yang dilesatkan Densus 88 mengarah ke badan dari Sunardi termasuk bagian badan.
"Habis itu dia mau kabur, mau kabur dikasih tembakan peringatan pertama, terus petugasnya naik ke doublel cabin, kasih peringatan lagi, tembakan udara dua kali, nggak berhenti-berhenti, nembak sebelah kiri sebelah kiri bangku, itu kan sendirian kalau supirnya sebelah kanan yang kosong sebelah kiri, itu juga ditembak dari atas juga nggak berhenti, baru tembak berikutnya tembak tangan nggak berhenti, tembak bahu-kaki nggak berhenti, baru tembak badan nggak berhenti," jelasnya.
Hanya saja Anam tidak menjelaskan secara rinci bagaimana awal mula proses pengejaran itu berlangsung, sebab tampilan video cctv yang disajikan merupakan kamera milik warga yang diminta oleh jajaran Densus 88.
"Ini bukan kamera Densus yang sengaja dipasang, jadi memang milik warga milik publik, diminta oleh densus yang kebetulan merekam itu," tukas Anam.
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah. Penindakan tersebut setelah pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.
Adapun peristiwa penangkapan tersebut terjadi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2022 sekitar pukul 21.15 WIB.
Terduga teroris itu berinisal SU, warga Sukoharjo.
"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).
Saat itu, kata Ramadhan, petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil SU usai menabrakan mobil petugas.
Alih-alih berhenti, SU justru berniat menjatuhkan petugas dari kendaraannya.
"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.