TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews.com selama 24 jam terakhir.
Tersangka kasus penipuan trading binary optin melalui platform Binomo, Indra Kesuma alias Indra Kenz, diduga telah menghilangkan sejumlah barang bukti.
Tak hanya itu, ia juga telah memindahkan sebagian isi rekeningnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyampaikan kabar, dua Warga Negara Indonesia (WNI) telah dieksekusi mati di Arab Saudi.
Mereka diketahui terjerat kasus pembunuhan sesama WNI.
Baca juga: Ayah Kandung Indra Kenz Diperiksa Bareskrim, Dicecar Soal Perusahaan Kursus Trading Milik Anaknya
Baca juga: Indra Kenz Diduga Punya Tim yang Ikut Bantu Hilangkan Barang Bukti Hingga Memindahkan Isi Rekening
Dirangkum Tribunnews.com, Jumat (18/3/2022), inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:
1. Indra Kenz Hilangkan Barang Bukti dan Pindahkan Isi Rekening
Indra Kesuma alias Indra Kenz tak hanya menghilangkan barang bukti yang terkait dugaan tindak pidana penipuan kasus Binomo.
Dia ternyata memindahkan isi rekeningnya agar tidak disita penyidik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan.
Menurutnya, fakta itu diketahui seusai penyidik melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.
"Pada saat kita mau sita, dia kan rekeningnya udah sedikit. Cuma Rp1,8 miliar rekeningnya tuh. Udah dipindahin," ujar Whisnu kepada wartawan, Kamis (17/3/2022).
2. Profil Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Pernyataannya Bikin Gaduh
Berikut ini profil Pendeta Saifuddin Ibrahim, sosok yang membuat gaduh setelah pernyataannya soal radikalisme dan usulan menghapus 300 ayat Al-Qur'an.
Baca juga: Pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang Bikin Gaduh, Minta Menag Hapus 300 Ayat Al-Quran
Baca juga: Kemenag Pastikan Menteri Agama Tidak Pernah Bertemu Pendeta Saifuddin Ibrahim
Pendeta Saifuddin Ibrahim menjadi sorotan setelah pernyataanya dalam sebuah akun YouTube yang dianggap melecehkan agama Islam.
Dalam video tersebut, Pendeta Saifuddin Ibrahim menyinggung soal masalah kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme, serta meminta agar 300 ayat Al-Qur'an.
Lantas, siapakah Pendeta Saifuddin Ibrahim?
Dikutip dari akun YouTubenya, Saifuddin Ibrahim lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965.
3. Profil Mendag Muhammad Lutfi yang Tengah Jadi Sorotan
Nama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, sedang menjadi sorotan di tengah kisruh minyak goreng.
Diketahui, sejak akhir 2021, harga minyak goreng mulai menunjukkan kenaikan. Bahkan mencapai Rp 24 ribu per liter.
Kemudian setelah pemerintah melakukan intervensi dengan kebijakan satu harga yakni Rp 14.000 per liter, minyak goreng menjadi langka.
Baca juga: Duga Ada Mafia Minyak Goreng, Mendag Akui Tak Bisa Melawan: Maaf, Tidak Bisa Mengontrol
Baca juga: Bicara Mafia Minyak Goreng, Mendag Lutfi Sebut Bakal Ada Calon Tersangka yang Diumumkan
Kini, pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dan mengembalikannya ke harga pasar.
'Ajaibnya' minyak goreng kembali mulai tersedia di pasaran, tapi dengan harga yang masih cukup tinggi.
4. Kebijakan Mendag soal Minyak Goreng Dinilai Mempersulit Rakyat
Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid, menilai Menteri Perdagangan, M Lutfi, telah mengambil kebijakan yang menyengsarakan rakyatnya soal minyak goreng.
Hal ini disampaikan Nusron terkait langkah Mendag yang mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Sebelum HET dicabut, harga tertinggi untuk minyak goreng kemasan adalah Rp 14.000 per liter.
Namun, terjadi kelangkaan minyak goreng sehingga pemerintah pun memutuskan mengembalikan harga ke mekanisme pasar sebagai solusinya.
Setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan di pasaran pun kembali melimpah, namun dengan harga yang melambung tinggi.
Baca juga: Komisi VI DPR akan Panggil Pengusaha Sawit dan Distributor Minyak Goreng
Baca juga: HARGA Minyak Goreng Terbaru Berbagai Merek: Mulai dari Filma, Sunco hingga Bimoli
5. Kronologi Eksekusi Mati 2 WNI di Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan kabar duka tentang eksekusi mati dua warga negara Indonesia (WNI) di Arab Saudi.
Dua WNI tersebut dieksekusi mati atas kasus pembunuhan sesama WNI.
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, mengungkapkan kronologi hingga bantuan hukum yang diberikan pemerintah dalam upaya meringankan hukuman terhadap dua WNI tersebut.
Pada 17 Maret 2022 pagi waktu Jeddah, Otoritas Arab Saudi telah melaksanakan eksekusi mati dua WNI atas nama Agus Ahmad Arwas (AA) alias Iwan Irawan Empud Arwas dan Nawali Hasan Ihsan (NH) alias Ato Suparto bin Data.
“Informasi rencana eksekusi AA dan NH diterima KJRI Jeddah sehari sebelumnya melalui Pengacara KJRI Jeddah,” kata Judha dalam jumpa pers, Kamis (17/3/2022).
(Tribunnews.com)