TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus 2022 mendatang.
Pada bulan Agustus, sebanyak 52,9 persen atau 181 dari total 432 zona musim di Indonesia akan memasuki puncak musim kemarau. Sementara 19,9 persen atau 68 wilayah memasuki puncak musim kemarau lebih awal pada Juli 2022.
"Puncak musim kemarau tahun 2022 di wilayah Indonesia diperkirakan umumnya terjadi pada bulan Agustus 2022 yaitu sebanyak 52,9 persen zona musim," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/3/2022).
Dwikorita menjelaskan kedatangan musim kemarau berkaitan dengan peralihan angin baratan atau Monsun Asia ke angin Timuran atau Monsun Australia.
Terpantau hingga Februari 2022, angin Monsun Asia masih cukup kuat dan diperkirakan tetap berlangsung hingga Maret 2022.
"Dan mulai mendominasi wilayah Indonesia pada bulan Mei hingga Agustus 2022," terangnya.
Baca juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau di Indonesia Terjadi Rentang April-Juni 2022
Sementara untuk awal musim kemarau di Indonesia, BMKG memprakirakan akan dimulai rentang bulan April - Juni 2022.
Berdasarkan catatan BMKG, dari 432 zona musim di Indonesia, sebanyak 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada bulan April, yakni wilayah Nusa Tenggara, Bali dan sebagian Jawa.
Kemudian sebanyak 22,8 persen dari 432 zona wilayah di Indonesia akan masuk musim kemarau pada Mei meliputi meliputi sebagian Bali, Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua.
Sisanya yakni 23,7 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2022.
Jika dibanding terhadap rerata klimatologis awal musim kemarau mulai tahun 1991-2020, BMKG menyatakan awal musim kemarau tahun 2022 diprakirakan mundur pada 163 zona musim atau 47,7 persen lebih lambat dari normal. Sedangkan 26,3 persen memasuki musim kemarau sama seperti normal.