TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara mengecek penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako.
Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam penyaluran BPNT.
BPNT yang dikenal dengan Bantuan Sembako disalurkan Rp 200 ribu per bulan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Bantuan Sembako periode Januari, Februari, dan Maret 2022 akan disalurkan melalui Kantor Pos.
Berdasarkan informasi dari akun Instagram Kementerian Sosial @kemensosri, penerima BPNT akan menerima bantuan sebesar Rp 600 ribu, karena pencairan bantuan sembako dirapel tiga bulan sekaligus.
KPM bebas memilih tempat pembelian bahan pangan.
Penerima bantuan sembako tidak boleh dipaksa membelanjakan di salah satu tempat tertentu.
Selain itu, tidak boleh melakukan pemaketan bahan pangan yang akan dibeli KPM.
Lantas, bagaimana cara mengecek penerima BPNT?
Penerima BPNT atau Bantuan Sembako dapat dicek melalui laman cekbansos.kemensos.go.id, seperti berikut:
1. Buka laman cekbansos.kemensos.go.id;
2. Masukkan provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan;
3. Masukkan nama penerima manfaat sesuai KTP;
4. Masukkan huruf kode yang tertera dalam kotak kode;
5. Jika huruf kode tidak jelas, klik icon refresh sebelah kanan untuk mendapatkan kode baru;
6. Klik tombol cari data.
Sistem cek bansos Kemensos akan mencari nama penerima manfaat sesuai wilayah yang diinputkan.
Baca juga: Sepuluh Ton Bantuan Kemanusiaan Didistribusikan ke Penyintas Gempa Pasaman Barat
Bantuan Sembako Cair Tunai
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, menegaskan kebijakan pemerintah menyalurkan BPNT atau Program Sembako secara tunai.
Risma menekankan, kebijakan penyaluran bansos dalam bentuk tunai sudah sesuai dengan regulasi yang ada.
Satu di antara regulasi yang mengatur adalah Perpres Nomor 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.
Pada Pasal 5, terkait mekanisme penyaluran dapat dilakukan dengan cara penarikan uang dan/atau pembelian barang.
“Kerja sama dengan PT Pos diharapkan mempercepat penyaluran Program Sembako bulan Januari, Februari, dan Maret,” ujar Risma di Malang, Minggu (13/3/2022), dilansir laman Kemensos.
Ia mengakui menerima banyak aduan dari masyarakat penerima bantuan yang menerima sembako dengan kualitas kurang baik.
Tidak hanya terkait barangnya, kata Risma, tapi juga mekanisme di lapangan yang tidak memihak penerima manfaat.
Sehingga, Risma menekankan kepada para agen, penyalur, dan distributor yang terlibat dalam Program Sembako agar tidak memaksa penerima bantuan untuk mengambil bantuan pangan secara paket sembako.
Penerima bantuan selayaknya mendapatkan bantuan sesuai kebutuhan dan kemauan mereka.
Baca juga: Aparat TNI dan Polri Kawal Penyerahan Bantuan di Kabupaten Nduga Papua
Penerima Dapat Ambil Bantuan di Kantor Pos Terdekat
Dikutip dari laman jatengprov.go.id, pada awal 2022, penyaluran bantuan sembako di Jawa Tengah dilakukan pada bulan Maret.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah melalui Kabid Penanganan Fakir Miskin, Tegoch Hadi Noegroho, mengatakan setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 600 ribu.
“Bantuan tidak dipungut biaya sepeser pun. Kalau ada (pungutan), silakan laporkan ke instansi terdekat, semisal pemerintah desa/kelurahan atau Dinsos,” ujarnya, Kamis (17/3/2022).
Untuk penyalurannya, Kementerian Sosial menggandeng PT Pos Indonesia.
Penerima dapat mengambil bantuan secara langsung di Kantor Pos terdekat.
Sedangkan, bagi mereka yang berkebutuhan khusus dan lansia, bantuan disalurkan hingga ke rumah-rumah.
(Tribunnews.com/Nuryanti)