Lebih lanjut, mantan Menko PMK itu bersyukur karena 9 warga negara Indonesia yang sempat tertahan di Chernihiv, Ukraina, akhirnya sudah dapat dievakuasi. Chernihiv menjadi salah satu wilayah pusat konflik antara Ukraina dan Rusia.
“Kita perlu mengucap syukur karena 9 saudara kita telah berhasil keluar dari lokasi pertempuran yang cukup sengit antara militer Ukraina dan Rusia di Chernihiv," kata Puan.
Sebanyak 9 WNI ini bersembunyi di sebuah pabrik selama 22 hari di Chernihiv dan sulit dievakuasi karena perang yang memanas. Tak berselang lama dari proses evakuasi, pabrik itu luluh lantak dijatuhi bom.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang membantu evakuasi 9 WNI sehingga mereka bisa keluar dari kondisi bahaya,” ucap Puan.
Baca juga: Pimpinan BKSAP DPR Sebut Delegasi Rusia dan Ukraina Tak Hadiri Sidang IPU di Bali
Oleh karena itu, cucu Proklamator RI Bung Karno ini menekankan perlunya IPU membahas krisis Ukraina secara serius. Menurut Puan, sikap parlemen dunia akan membawa semangat perdamaian internasional.
“Langkah dialog dan gencatan harus menjadi topik utama karena banyaknya korban tewas akibat konflik Rusia dan Ukraina," pungkasnya.