Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Contoh Bencana yang Terjadi di Indonesia
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin kencang ke arah timur.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 21-22°C.
Catatan kegempaan petang hari ini tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 95 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 115 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 26-28,3°C, dengan kelembaban 78,3-79,2%.
Kondisi Gunung Ili Lewotolok saat ini mengeluarkan dentuman disertai gemuruh lemah.
Pengamatan kegempaan tercatat 14 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 13.8-27.6 mm, dan lama gempa 20.1-68 detik.
Catatan kedua yaitu 30 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5.4-12.3 mm, dan lama gempa 19.2-92.5 detik.
Selanjutnya, tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 6.4-7.1 mm, dan lama gempa 108-282 detik.
Tercatat tujuh kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.3-10.3 mm, dan lama gempa 40-244 detik.
Gempa Vulkanik Dalam tercatat empat kali, dengan amplitudo 6.4-7.9 mm, S-P 0.4-1.03 detik dan lama gempa 10.5-38 detik.
Gempa Tektonik Lokal tercatat satu kali, dengan amplitudo 15.4 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 3.4 detik.
Catatan terakhir adalah satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api