News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Terawan Diberhentikan Dari IDI

Buntut Pemecatan Dokter Terawan dari IDI, Anggota DPR Minta Kemenkes Turun Tangan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Terawan Agus Putranto, eks Menteri Kesehatan yang kini dipecat dari IDI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemecatan dr. Terawan Agus Putranto dari keanggotaannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menuai berbagai komentar.

Termasuk Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay yang menyayangkan pemecatan terhadap Terawan.

"Saya benar-benar terkejut dengan keputusan (pemecatan dr. Terawan oleh IDI) itu."

"Muktamar semestinya dijadikan sebagai wadah konsolidasi dan silaturahim dalam merajut persatuan."

"Kok ini malah dijadikan sebagai wadah pemecatan, permanen lagi. Ini kan aneh ya?” kata Saleh yang dikutip dari laman resmi DPR RI, Senin (28/3/2022). 

Baca juga: Eks Menkes Terawan Dipecat dari IDI, Politikus PDIP: Saya Rasa Ini Pelecehan Terhadap Jokowi

Baca juga: Dokter Terawan Dipecat IDI, Ribka Tjiptaning: Terlalu Mengada-ngada dan Ada Unsur Politis

Menurut Saleh, Terawan merupakan salah satu dokter terbaik yang dimiliki Indonesia.

Selama bertugas menjadi dokter dan anggota TNI, banyak prestasi yang sudah ditorehkan Terawan.

Satu di antaranya adalah sukses membesarkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) menjadi rumah sakit yang memiliki kualitas baik.

"Saya kira, baru di Indonesia ini ada seorang dokter profesional yang dipecat."

"Tidak tanggung-tanggung, yang dipecat itu adalah seorang dokter berpangkat Letnan Jenderal dan pernah memimpin RSPAD bertahun-tahun lamanya."

“Bahkan, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan RI."

"Bagaimana bisa Mantan Menteri Kesehatan bisa dipecat (dari keanggotaan IDI)? Apalagi yang lain,” kata Saleh.

Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Sesalkan Drama Pemecatan Dokter Terawan Dari IDI

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai pemecatan ini dapat menjadi preseden buruk ke depan.

Dikhawatirkan, akan menyusul lagi pemecatan-pemecatan berikut dengan berbagai alasan lain.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini