TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Pemuda Asia Afrika (Asian African Youth Government-AAYG) R Saddam Al-Jihad memastikan pihaknya akan berperan aktif mensukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Bali.
Hal tersebut diungkapkan Saddam saat melakukan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva di Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden AAYG pun mendukung kehadiran Rusia dalam KTT G-20 yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022.
Menurut Saddam, langkah pemerintah Indonesia untuk mengundang semua negara anggota G-20 termasuk Rusia untuk hadir dalam KTT G-20 sudah tepat.
“Kami sangat sepakat dan men-support pemerintah Indonesia yang tetap berkomitmen pada prinsip G-20 dengan mengundang Rusia hadir di pertemuan KTT G-20 di Bali," kata Saddam.
"Rencana Amerika dan sejumlah negara barat ingin mengeluarkan Rusia dari G-20 karena perang Rusia-Ukraina, tidaklah menjunjung prinsip fairness dan equality,” lanjut dia.
Saddam mengatakan bahwa invasi Amerika serikat dan keterlibatan NATO (North Atlantic Treaty Organization) di Irak, Suriah, Afgahanistan, bahkan kejadian di Palestina, harusnya dilihat lebih adil dan masyarakat internasional bisa menilai secara objektif ketika dibandingkan dengan perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Ditunjuk Jadi Jubir KTT G20, Maudy Ayunda: Saya Ingin Sekali Terlibat Dalam Momen Bersejarah Ini
“Perang antara Rusia dan Ukraina tidak lain berangkat dari perjuangan kedaulatan Rusia yang berpotensi terancam, apalagi Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia. Mengingat Ukraina sangat dekat dengan Amerika,” ujarnya.
Sebab itu, ia mendorong pemerintah Indonesia agar tetap konsisten untuk memisahkan antara persoalan politik dan ekonomi.
G-20, lanjut Saddam, diperuntukkan untuk membahas masalah ekonomi dunia, khususnya pemulihan ekonomi global setelah pandemi Covid-19.
“Mengundang Rusia hadir di G-20 Bali sudah tepat, itu membuktikan pemerintah Indonesia tidak terkecoh atau mencampur adukan antara urusan politik dan ekonomi. Pemerintah Indonesia memiliki semangat global untuk membicarakan global economic recovery after Covid-19,” katanya.
Ia pun melihat potensi Indonesia mampu melakukan harmonisasi terhadap potensi ketegangan yang akan terjadi dalam KTT G-20.
Baca juga: Kakorlantas Cek Kesiapan Pengamanan Lalu Lintas KTT G20 di Bali
"Amerika dan negara G-20 lainnya harus professional dan adil dalam menjalankan G-20 sebagai media membantu masyarakat Internasional untuk mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran, dan mengatasi dampak Covid-10,” katanya.