Pemerintah sebagai pemangku kebijakan disebutnya punya kewajiban untuk menjaganya agar tidak diklaim negara lain.
Baca juga: Nadiem: Dana Indonesiana Digunakan untuk Riset Kebudayaan hingga Ruang Budaya
Baca juga: Gus Muhaimin Bicara Pentingnya Kebudayaan Dalam Menyukseskan Pembangunan
"Leluhur kita tidak sembarangan menciptakan budaya dan tradisi. Kita bisa harmoni seperti sekarang ya karena budaya-budaya yang mereka wariskan ke kita."
"Jadi jangan dianggap sepele, dan mari kita jadikan budaya sebagai Panglima," katanya.
Ia menambahkan, seharusnya pemerintah lebih kuat dalam melindungi, mengembangkan, dan membina kebudayaan nasional.
Karena saat ini Indonesia sudah mempunyai Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
"Pak Jokowi sudah sering mengingatkan juga peran strategis kebudayaan nasional dalam pembangunan, ada keseimbangan antara infrastruktur keras dengan infrastruktur lunak dalam wujud karakter dan jatidiri bangsa yang dikembangkan lewat jalan kebudayaan," ucap Gus Muhaimin.
Menko PMK Minta Pemerintah Ponorogo Segera Usulkan Reog ke UNESCO
Diwartakan Tribunnews.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mendukung kesenian Reog Ponorogo menjadi budaya tak benda di UNESCO.
“Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO."
"Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan. Bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo, tapi juga seluruh Indonesia,” kata Muhadjir, Selasa (5/4/2022).
Muhadjir juga meminta pemerintah Ponorogo segera mempersiapkan data yang diperlukan.
“Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita,” jelasnya.
Tentang Reog Ponorogo
Diketahui, Reog Ponorogo telah tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI pada tahun 2013.