TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Menyambut baik atas respon Presiden Joko Widodo terhadap sejumlah isu yang menyedot perhatian publik.
Isu tersebut diantaranya yang berkaitan dengan perpanjangan masa jabatan Presiden, kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga BBM.
PB HMI menilai Presiden Jokowi sangat bijaksana dalam menentukan sikap atas berbagai aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat.
"Pada kesempatan ini kami menyampaikan apresiasi kepada presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo yang telah merespon dengan sangat bijaksana terkait beberapa isu yang hangat dan juga merupakan aspirasi dari teman-teman mahasiswa beberapa waktu terakhir," kata Bendahara Umum PB HMI, Abdul Robbi Syahrir dalam kegiatan Pleno I PB HMI di Kota Bogor, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Mahasiswa Demo di Istana Bogor Hari Ini, Protes Isu Jabatan 3 Periode hingga Kenaikan Harga BBM
Langkah tersebut oleh Robi dinilai sebagai sikap yang mengedepankan "sense of crisis" terhadap kondisi bangsa.
"Bapak Presiden menunjukkan "sense of crisis" terhadap kondisi yang ada dan pada sisi yang lain beliau ingin menunjukkan bahwa dalam iklim demokrasi sikap kritis dan demontrasi dapat dipahami sebagai upaya negosiasi nilai," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, teguran Presiden Jokowi kepada para menteri dalam berbagai kesempatan untuk tetap fokus bekerja dan melayani rakyat harus dijalankan secara konsisten.
"Konsistensi kabinet untuk bekerja melayani rakyat harus betul-betul dikedepankan demi pengabdian kepada negeri tercinta seperti arahan Bapak Presiden," tambah Robi.
Selain itu, Robi juga mendesak para menteri agar konsentrasi pada akselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi dan menjaga stabilitas harga serta pasokan pangan selama Ramadan.
"Dari pada membuat polemik, yang paling penting justru pemerintah harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat, kebijakan harus dapat dirasakan oleh masyarakat dan berpihak kepada masyarakat. Selanjutnya kami menegaskan agar secepatnya pemerintah melakukan akselarasi kinerja untuk memastikan pemulihan ekonomi pasca pandemi tercapai," tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi Dalam sidang Sidang Kabinet Paripurna 5 April seperti ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022), Jokowi menyoroti harga-harga bahan pokok yang mulai naik.
Ia meminta ada penjelasan ke publik setiap ada perkembangan mengenai urusan kebutuhan pokok. Jangan sampai, kata Presiden Jokowi, pemerintah dianggap tidak kerja.
"Itu yang namanya memiliki sense of crisis yang tinggi, terutama betul-betul saya minta ini yang berkaitan dengan kebutuhan pokok dirumuskan betul, tidak hanya urusan minyak goreng, tetapi dilihat satu per satu urusan beras seperti apa, urusan kedelai nanti akan seperti apa, urusan gandum akan nanti akan seperti apa. Kalau kerja nggak detail, kerja nggak betul-betul dilihat betul dan kita diem semuanya, nggak ada statement, hati-hati, dianggap kita nggak ngapa-ngapain, nggak kerja atau mungkin juga nggak ngapa-ngapain mungkin nggak kerja," kata Jokowi.