TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia turun menggelar aksi menolak Masa Jabatan Jokowi 3 periode hingga kenaikan harga BBM.
Aksi tersebut kemudian pecah di sejumlah daerah.
Dari informasi yang dirangkum Tribunnews.com, sejak Kamis (7/4/2022) kemarin ratusan mahasiswa turun ke jalan.
Mereka melakukan aksi bakar ban hingga menutup jalan.
Unjuk rasa yang terjadi di pertigaan Jl Sultan Alauddin-Jl AP Pettarani, Kecamatan Tamalate, Makassar, itu sempat ricuh.
Baca juga: BEM Nusantara Belum Putuskan Ikut Aksi Demonstrasi Mahasiswa Senin Pekan Depan
Hari ini Jumat (8/4/2022), mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se-Bogor menggeruduk Istana Bogor, Jawa Barat.
Pihak Istana Bogor menerima perwakilan massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa BEM Se-Bogor, Jumat (8/4/2022).
Massa aksi yang yang sempat tertahan beberapa jam di Pintu 3 Istana Bogor, akhirnrya membubarkan diri tepat sebelum adzan Magrib berkumandang.
Dilansir dari Tribunnewsbogor, meski ditahan oleh aparat gabungan TNI-Polri para orator terus bergantian secara semangat menyampaikan orasinya.
Sampai dengan puncaknya, tuntutan dari para aliansi mahasiswa ini diterima oleh perwakilan dari Istana Bogor.
Baca juga: Sederet Poin Tuntutan BEM SI Kepada Jokowi pada Aksi 11 April Nanti
Namun, massa aksi yang terdiri dari gabungan mahasiswa itu sempat bergesekan dengan aparat gabungan karena merangsek masuk menuju areal Pintu Utama Istana Bogor
Koordinator Aliansi BEM Se- Bogor Raya Rizki Nuria Sury Altar akan terus mengawal point-point tuntutan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.
"Itu hasil nanti dengan ritme 3x24 jam Presiden Joko Widodo harus memberikan pernyataan resmi. Ini sebenarnya tidak ada keterangan akan turun aksi lagi. Tapi, kami memfolow upnya lewat secara audiensi advokasi," ujarnya saat ditemui oleh TribunnewsBogor.com pasca unjuk rasa, Jumat (8/4/2022).
Tuntutan-tuntutan itu, kata Rizky, tidak terlepas dari koridor hasil kajian teknis yang digagas oleh aliansi BEM Se- Bogor.