TRIBUNNEWS.COM - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menanggapi soal kabar aksi demonstrasi yang akan digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Senin (11/4/2022).
Rencananya, aksi demontrasi mahasiswa ini akan menyampaikan berbagai tuntutan, termasuk tentang harga bahan pokok.
Wiranto pun menjelaskan, aksi demostrasi bukanlah kegiatan yang dilarang pemerintah.
Ia juga tak melarang aksi mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah.
Baca juga: BEM SI Berencana Gelar Aksi 11 April di Istana, Ini Kata Legislator PDIP
Untuk itu, Wiranto memastikan siap berkomukasi dengan siapa saja.
"Demo kan tidak dilarang. Saya pun tidak berhak melarang demo.”
“Tetapi tatkala kita menyampaikan bahwa kalau kita berdemonstrasi tentang sesuatu yang tidak mungkin terjadi dan sudah dijawab bahwa yang menjadi tuntutan itu tidak mungkin terjadi untuk apa demo?" katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (9/4/2022).
Ketua Wantimpres kembali menegaskan, tidak melarang aksi demonstrasi.
Meski demikian, kata Wiranto, lebih baik mendiskusikan aspirasi di ruangan daripada melakukan aksi di lapangan.
"Bukan melarang tapi kan kita berkomunikasi. Ini bulan Puasa, bulan suci Ramadhan. Kita prihatin. Saling maaf-memaafkan."
"Kita berpuasa tentunya kita lebih arif untuk bisa menyikapi hal-hal yang memang bisa kita bicarakan kita komunikasikan dengan baik," ucapnya dalam konferensi pers di Kantor Wantimpres, Jakarta Pusat, Jumat (8/4/2022).
"Ketimbang panas -panas di jalan, lebih baik kita bicara di ruangan yang adem. Ngomong, bicara. Kira-kira bagaimana sih? Tapi pasti pemerintah akan mendengarkan pasti itu ya, pasti, tidak mungkin tidak mendengarkan," lanjutnya.
Baca juga: Hari Ini Mahasiswa Lanjutkan Demo, Ada Yang Digelar Malam Hari Pukul 21.00
Lebih lanjut, Wiranto menyampaikan, saat ini pemerintah sudah mulai membuka komunikasi dengan mahasiswa.
Seperti berkomunikasi dengan perwakilan BEM Nusantara pada Jumat (8/4/2022) kemarin.