Ayahnya adalah seorang diplomat yang terpaksa harus turun setelah terkena dampak runtuhnya rezim Soekarno.
Jus Gani pernah menjadi atase di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Maroko dan Filipina.
Setelah dipecat dari militer, ia merantau membawa keluarganya ke Malaysia untuk berdagang.
Saat menuntut ilmu di Malaysia, Ade Armando sempat dipermalukan oleh seorang guru di depan teman-temannya karena tidak lancar berbahasa Inggris.
Hal itu memacunya untuk belajar hingga bisa berbahasa Inggris dengan lancar.
Pada 1968, keluarganya kembali ke Indonesia dan menetap di Bandung.
Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980).
Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat.
Namun, karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi.
Baca juga: Ade Armando Babak Belur dalam Kericuhan Aksi di Gedung DPR RI, Celananya Hilang
Di kampus, ia aktif dalam pers mahasiswa di Warta UI.
Ia mengaku berjualan rempeyek di kampus untuk menutupi uang kuliahnya.
Ia belajar menjadi wartawan dari Rosihan Anwar dan Masmimar Mangiang.
Ia lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.
Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991.