TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aksi demonatrasi ribuan mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022) ditunggangi sejumlah orang yang tak bertanggung jawab.
Akibatnya terjadi kericuhan di depan gedung DPR RI Senayan. Salah satu korbannya adalah seorang akademis dan pegiat di media sosial, Ade Armando.
Dosen Universitas Indonesia ini dikeroyok oleh sejumlah orang hingga dilucuti yang mengakibatkan ia babak belur dan badannya berdarah-darah.
Berikut kronologi penganiayaan Ade Armando versi Nong Darol Mahmada, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) yang rilisnya diterima Tribunnews.com
Baca juga: Said Abdullah Kecam Aksi Kekerasan Terhadap Ade Armando, Negara Tidak Boleh Kalah dengan Premanisme
1. Pukul 14.00 Ade Armando didampingi dua orang kameramen (Indra Jaya Putra dan Bambang T) dan dua penulis (Belmondo Scorpio dan Rama) melakukan peliputan aksi demo di Gedung DPR RI.
2. Ade Armando dan tim datang melakukan peliputan atas nama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS).
3. Tujuannya untuk membuat konten youtube dan media sosial Gerakan PIS.
4. Pada awalnya tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa mewawancarai Ade Armando.
5. Pukul 15:35 tim menyepakati untuk menyudahi peliputan. Posisinya saat itu ada di depan pintu gerbang utama DPR.
6. Pukul 15:38 tim mundur dari posisi semula dan menjauh dari massa demontrasi.
7. Saat mundur beberapa orang massa di situ terlihat mengawasi dan saling berbisik diantara mereka.
8. Pukul 15:40 tiba-tiba didatangi oleh seorang ibu-ibu tidak dikenal sambil memaki-maki. Makian ibu-ibu inilah yang merangsang massa untuk bertindak beringas. Mereka semua mengepung Ade Armando dan tim.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok hingga Pos Polisi Dibakar, Aksi 11 April Disebut Ditunggangi Kelompok Tertentu
9. Pukul 15:41 Ade Armando dan tim kemudian mundur ke dinding pagar DPR.. Kemudian didatangi massa yang mendorong-dorong Ade Armando.
10. Kemudian Tim liputan bergeser ke sebelah kiri depan gedung DPR. Mereka hendak meninggalkan lokasi karena sudah tidak kondusif.
11. Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim. Sepertinya pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas.
12. Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus menerus diserang dan dipukuli tapi tim kemudian terjatuh dan terpental.
13. Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan.
14. Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan.
Baca juga: Kondisi Ade Armando setelah Dikeroyok Massa: Dirawat Intensif, Terluka di Bagian Kepala
15. Setelah diamankan dan ditarik ke dalam gedung DPR oleh pihak kepolisian, Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada jam 16:10.
16. Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya.
17. Karena ada penyekatan massa, Ade Armando baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18:00 sampai ke RS.
18. Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya. Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah.
19. Kini tim kedokteran sedang berusaha menangani Ade Armando.
20. Kami mengutuk keras perlakuan biadab terhadap Ade Armando. Perlakuan ini jelas menunjukan betapa kebiadaban telah menjadi pertunjukan yang memuakkan.
21. Kami berharap pihak aparat secepatnya menangkap pelaku penganiayaan terhadap Ade Armando. Sebab ini bukan insiden biasa. Ini adalah sejenis ancaman bagi siapa saja yang berusaha merawat akal sehat di Indonesia.
22. Semoga Allah SWT melindungi bangsa ini dari semua pihak yang mau merusaknya.