Merespon, petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata.
Gesekan antara mahasiswa dengan kepolisian memakan waktu beberapa jam.
Namun akhirnya, petugas kepolisian berhasil memukul mundur demonstran.
Berselang beberapa saat saat kondisi mulai mereda, tersiar kabar bahwa seorang anggota kepolisian meninggal dunia.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Makassar Ricuh, Bakar Ban Blokade Jalan hingga Lempar Batu ke Gedung DPRD Sulsel
Ipda Imam Agus Husein, anggota dari Brimob Polda Sultra yang bertugas mengamankan demo, meninggal dunia.
Ia merupakan personel yang bertugas sebagai Kepala Unit (Panit) II Subdetasemen II Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra.
Sementara saat pengamanan demonstrasi di depan Gedung DPRD Sultra, IPDA Imam Agus Husen bertugas di Tim Mobile.
Sebelum meninggal dunia di rumah sakit, ia sempat mengalami kecelakaan sekira pukul 15.45 Wita.
Hal ini sebagaimana penjelasan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan.
"Dia lagi di atas mobil (barakuda) terbentur sama pintunya, pintu mobil itu berat," kata Kombes Pol Ferry Walintukan saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger Senin (11/4/2022) malam.
Selanjutnya, IPDA Imam Agus Husen mengalami sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra.
"Setelah sesak napas, dia (IPDA Imam Agus Husen) meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara sekira pukul 17.30 Wita," bebernya.
Demo mahasiswa tersebut berlangsung di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra pada Senin (11/4/2022) siang.
Ratusan masa aksi yang merupakan gabungan dari berbagai kapus di Kota Kendari, ikut terlibat dalam demo penolakan penundaan pemilu, perpanjangan masa jabatan presiden, dan kenaikan harga BBM tersebut.