TRIBUNNEWS.COM - Dua dari enam tersangka pelaku pengeroyokan dan pemukulan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando, telah berhasil diamankan pihak kepolisian.
Kedua tersangkanya yakni atas nama Muhammad Bagja dan Komar.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Muhammad Bagja ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.
Sedangkan Komar ditangkap di Jonggol, Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Polisi Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya mengatakan keduanya berstatus sebagai wiraswasta.
Mereka juga bukan bagian dari peserta demo mahasiswa.
"Dari data yang kami himpun, dua orang ini bukan bagian dari demo mahasiswa."
Baca juga: 2 Ditangkap 4 Buron, Polisi Sebut Ada Kemungkinan Jumlah Pelaku Pengeroyokan Ade Armando Bertambah
Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Ade Armando, 4 di Antaranya Masih Buron
"Melainkan sebagai wiraswasta," kata Tubagus.
Dengan berhasil ditangkapnya enam tersangka tersebut, empat tersangka lainnya dikabarkan masih buron.
Mereka yakni Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, dan Ade Purnama.
Saat ini, jelas Tubagus, kedua tersangka yang berhasil ditangkap, masih dimintai keterangan.
Sementara empat tersangka lainnya diminta untuk segera menyerahkan diri.
"Dari enam tersangka itu, dua tersangkanya baru saja berhasil diamankan."
"Pertama diamankan di Jonggol dan kedua diamankan di wilayah Jakarta Selatan."
"Dua orang itu masih terus dimintai keterangannya."
"Sedangkan empat orang lainnya kami imbau, kami ekpose, kami rilis sengaja hari ini agar segera menyerahkan diri," kata Tubagus dikutip dari Kompas Tv.
Baca juga: Sosok Letda I Kadek Suhardiyana yang Meninggal dalam Kecelakaan di Merauke, Tak Masuk Rombongan KSAD
Tubagus mengungkapkan saat ini proses penyelidikan masih berjalan.
Polisi masih mencari motif pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Dalam rilis penetapan tersangka pengeroyok Ade Armando, polisi telah membuka identitas dan menunjukkan foto para tersangka yang masih buron.
Warga Way Kanan Tidak Terbukti jadi Pelaku Pengeroyokan
Sebelumnya, selain keenam tersangka yang disebutkan, yakni Muhammad Bagja, Komar, Dhia Ul Haq, Abdul Latip, Abdul Manaf, dan Ade Purnama, terdapat nama warga Way Kanan, Lampung yang juga disebut pelaku pengeroyokan.
Baca juga: Jadi Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Abdul Latip Izinnya Pergi Temui Teman
Namun setelah ditelusuri pihak kepolisian, ternyata warga Way Kanan, Lampung tersebut tidak terlibat.
Kepala Kampung Lembasung, Kabupaten Way Kanan, Lampung yaitu Helmi Ibrahim membantah warganya terlibat aksi keroyok dan pemukulan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Hingga foto para terduga pelaku pemukulan tersebar di media sosial, Helmi mengkonfirmasi bahwa satu di antara terduga pelaku, Tri Setia Budi Purwanto, merupakan warganya.
Tri tercatat sebagai warga Jalan Inpres, RT 002, Kelurahan Lembasung, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Dalam foto yang beredar, data alamat Tri disandingkan dengan foto seseorang terduga pelaku pemukulan dengan mengenakan ponco (penutup kepala) sweater warna hitam.
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok Saat Demo 11 April, Adian Napitulu: Isu Asli Tertutupi Kekerasan
Baca juga: Fotonya Beredar Disebut Sebagai Pengeroyok Ade Armando, Orang Ini Ternyata Ada di Kampung Halaman
Kendati demikian, Helmi membantah Tri disebut sebagai terduga pemukul Ade Armando.
Pasalnya, yang bersangkutan sudah dua tahun ia tidak bepergian kemana pun.
“Ini orangnya ada di sini (Kampung Lembasung), sehari-hari dia pemancing ikan, sudah dua tahun nggak kemana-mana,” kata Helmi, Senin (11/4/2022) dikutip dari Kompas.com.
Sehingga, jelas Helmi, foto yang beredar di media sosial soal warganya itu, tidak benar.
“Intinya, kami sudah klarifikasi dan kabar viral itu tidak benar, warga saya ini ada di Way Kanan,” lanjut Helmi.
Senada dengan Helmi, Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna juga mengatakan Tri seharian ada di Way Kanan.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah sebelumnya Polres Way Kanan mengecek posisi Tri, dengan mendatangi rumahnya.
Setelah dicek, polisi menyebut, Tri memang seharian berada di Way Kanan.
“Sudah dicek langsung ke yang bersangkutan oleh anggota polres, benar adanya yang bersangkutan seharian ada di Way Kanan," kata Teddy.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Adi Suhendi)