Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI -- Nama Abdul Latip menjadi viral setelah fotonya tersebar di media sosial disebut sebagai salah satu pengeroyok pegiat media sosial, Ade Armando.
Foto Abdul Latip bersama foto tiga pria lainnya tersebar setelah insiden pengeroyokan terhadap Ade Armando dalam demo 11 April di Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022).
Warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga terlibat penganiayaan terhadap Ade Armando dalam demo 11 April di Gedung DPR RI.
Dalam poster yang beredar, Abdul Latip beralamat di Kampung Panaruban RT 07 RW 01, Kelurahan/Kecamatan Tegalbuleud, Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Kondisi Terkini Ade Armando Semakin Membaik
Polda Metro Jaya pun membenarkan poster yang menampilkan wajah para terduga pelaku.
Polsek Tegalbuleud yang mendapatkan informasi identitas Abdul Latip, langsung melakukan pengecekan, Senin (11/4/2022) malam.
Kapolsek Tegalbuleud AKP Deni Miharja mengatakan, pengecekan dilakukan untuk memastikan bahwa Abdul Latip merupakan warga Tegalbuleud.
Menurutnya, Abdul Latip benar warga Tegalbuleud dan alamatnya sesuai dengan poster yang beredar di media sosial. Tapi, berdasarkan pengakuan dari orang tuanya, Abdul Latip bukan seorang mahasiswa.
Baca juga: UPDATE Pengeroyokan Ade Armando: Detik-detik sebelum Kejadian, Sosok Pelaku, hingga Kondisi Terkini
"Benar ya bahwa sodara yang berinisial A itu warga Tegalbuleud. Adapun status saudara A tersebut duda ya dan wiraswasta dia bukan mahasiswa," jelasnya.
Deni mengatakan, awalnya Abdul Latip izin kepada keluarganya untuk pergi ke Surade menemui temannya. Orang tua Abdul Latip tidak mengetahui bahwa anaknya itu pergi untuk demo.
"Keadaan orang tersebut pada hari Minggu dia bilang kepada keluarganya akan menemui temannya di Surade dan mungkin dari sana berangkat ke Jakarta.
Menurut informasi dari Surade benar dia ada yang mengajak ke Jakarta untuk demo, walaupun si A itu bukan Mahasiswa," terangnya.
Diketahui, tak hanya nama Abdul Latip yang tersebar di media sosial disebut sebagai provokator penganiayaan terhadap Ade Armando dalam demo 11 April 2022 itu.