Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu mendorong masyarakat bahwa melalui Kekayaan Intelektual (KI) bisa meningkatkan perekonomian.
Di mana Kabupaten Asahan memiliki banyak Kekayaan Intelektual yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat menggelar silahturahmi sekaligus buka puasa bersama masyarakat Kabupaten Asahan di Desa Siapung Jaya, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Baca juga: Stafsus Menkumham : Jadi Pengusaha Tidak Harus Banyak Modal
"Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM melaksanakan sosialiasi Kekayaan Intelektual kepada para kepala daerah, pelaku UMKM dan pelaku industri kreatif di Sumatera Utara" kata Bane Raja dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).
"Kita berbicara soal bagaimana daerah meningkatkan perekonomian melalui kekayaan intelektual. Kekayaan itu tidak harus berdagang, ternyata kekayaan intelektual banyak sekali yang bisa meningkatkan perekonomian," sambungnya.
Bane menambahkan, tari-tarian khas Kabupaten Asahan merupakan bagian kekayaan intelektual.
Apalagi di zaman digital saat ini bisa mendatangkan keuntungan guna meningkatkan pendapatan.
Dalam acara buka bersama tersebut turut hadir, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Asahan, Rosmansyah, anggota DPRD Asahan, Nur Anisah Pulungan, Kepala Desa Siapung Jaya, Rambe dan Kepala Desa Simpang Empat, Yafit Ham.
Sebelumnya, Bane juga mengunjungi para pelaku UMKM pengrajin batu bata di Desa Suka Dame Barat, Kecamatan Pulo Bandring, Kabupaten Asahan.
Para pengrajin tersebut mengeluhkan sulitnya mendapatkan jangkos sawit sebagai bahan baku utama untuk pembakaran batu bata.
Baca juga: Polda Sumut Pulangkan 81 PMI Korban Selamat Kapal Karam di Asahan
Masyarakat berharap dengan campur tangan Bane Raja Manalu para pengrajin batu bata mendapatkan kemudahan membeli jangkos dari pihak PTPN III.
Selanjutnya, Bane Raja Manalu diundang masyarakat ke Desa Silau Maraja, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan.
Masyarakat yang didominasi petani sawah tersebut mengeluhkan jebolnya bendungan sungai Dambali.
Di mana bendungan tersebut merupakan akses utama air irigasi yang mengaliri sekitar 350 hektar lahan pertanian.