News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sejarah Kopassus, Berawal dari Pertempuran Melawan Kelompok Ekstremis Republik Maluku Selatan

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danjen Kopassus Brigjen TNI Widi Prasetijono bersama pejabat utama Kopassus di Makopassus Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (31/1/2022). - Sejarah Kopassus, berawal dari pertempuran dengan kelompok ekstremis Republik Maluku Selatan. Letkol Slamet Riyadi adalah penggagas untuk membentuk satuan khusus.

TRIBUNNEWS.COM - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merayakan ulang tahun yang ke 70 pada Sabtu (16/4/2022) hari ini.

Kopassus adalah bagian dari TNI Angkatan Darat dan terbentuk pada 16 April 1952, yang saat itu bernama Kesatuan Komando Teritorium III.

Pasukan ini memiliki kemampuan bertempur seperti menembak, pengintaian, dan anti teror.

Mereka adalah prajurit yang menguasai taktik dan ilmu perang di berbagai medan baik di darat, laut, dan udara.

Kopassus juga bertanggungjawab terhadap berbagai ancaman, gangguan, dan tantangan NKRI berdasarkan Pancasila.

Selengkapnya, berikut ini sejarah Kopassus, dikutip dari laman Kopassus.

Baca juga: KSAD Jenderal Dudung Pimpin Sertijab Danjen Kopassus dan 5 Jabatan Strategis Lainnya

Sejarah Komando Pasukan Khusus (Kopassus)

Sejumlah anggota TNI melakukan fashion show (peragaan busana) baju kedinasan dari kesatuan Angkatan Laut di hadapan para Taruna dan Taruni Akademi TNI yang berlangsung di geladak KRI Surabaya-591, di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Pada bulan Juli 1950, Timbul pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku Selatan).

Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas gerombolang tersebut.

Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima Tentara Teritorium III Kolonel A.E. Kawilarang, sedangkan sebagai komandan operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.

Letkol Slamet Riyadi yang memimpin operasi ini memang berhasil menumpas gerakan pemberontakan, namun ada banyak korban dari pihak TNI.

Setelah dikaji, ternyata dalam beberapa pertempuran, musuh dengan kekuatan relatif lebih kecil mampu menggagalkan TNI yang kekuatannya jauh lebih besar.

Hal ini ternyata bukan hanya disebabkan semangat anggota pasukan musuh yang lebih tinggi atau perlengkapan yang lebih lengkap, namun juga taktik dan pengalaman tempur yang baik didukung kemampuan tembak tepat dan gerakan perorangan.

Baca juga: Ini Sosok Danjen Kopassus yang baru, Sang Pam Pam Puncaki Korp Baret Merah

Terbentuknya Cikal Bakal Kopassus

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini