News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Videonya Nyanyi Lagu 'Gagal Urus Bangsa Minta 3 Kali' Viral, Istri Prajurit TNI Minta Maaf ke Jokowi

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AA, istri prajurit TNI yang sindir Presiden Jokowi dengan nyanyian Potong Bebek Angsa.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AA seorang Istri prajurit TNI anggota Yonif 117 Ksatria Yudha, viral di media sosial karena menyindir Presiden Joko Widodo.

Akibat ulahnya tersebut, AA menyampaikan ucapan permintaan maaf lewat sebuah video.

Dirinya mengaku perbuatanya hanya mengikuti orang lain, tanpa ada iktikad menyudutkan pemerintah.

Pelaku tercatat sebagai Anggota Persit, Persatuan Istri Prajurit Kartika Chandra Kirana Yonif 117 KY.

"Saya telah mengupload pada status WhatsApp yang telah menyudutkan salah satu partai politik, tetapi saya tidak pernah mengupload di sosial media," kata dia saat menyampaikan permintaan maaf melalui sebuah video dikutip dari Kompas.tv

Ia mengaku, pada saat mengupload video itu, ia tidak berpikir untuk menyudutkan pemerintahan Joko Widodo.

"Saya hanya ikut-ikutan orang lain dan saya mendapatkan foto tersebut dengan cara melakukan screenshoot dari temen saya," ungkapnya.

Namun, lantaran aksinya membuat heboh, dia meminta maaf kepada presiden, Panglima TNI, KSAD, Ketua Umum Dharma Pertiwi, KSAD, dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana.

"Dengan adanya hal tersebut, saya atas nama pribadi, dari hati yang paling dalam, saya mengajukan permintaan maaf sebenar-besarnya atas perbuatan saya terhadap presiden republik Indonesia dan kepada Panglima TNI," ungkapnya.

"Saya berjanji tidak akan pernah mengulangi lagi. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan akal sehat dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Apabila saya mengulangi perbuatan tersebut, maka saya siap dituntut sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkasnya.

Baca juga: Sindiran AHY soal Isu Masa Jabatan Presiden 3 Periode: Kenapa Tidak Seumur Hidup Sekalian?

Diketahui, AA dan suaminya baru saja menikah dan menjadi anggota Persit KCK.

Keduanya menikah pada 24 Februari 2022 di Garut, Jawa Barat.

Saat menyampaikan permohonan maaf itu, AA didampingi oleh suaminya.

Di belakang mereka terdapat gambar bendera Merah Putih, lambang Garuda Pancasila dan tulisan NKRI Harga Mati.  

Sebelumnya, pada 11 April 2022 lalu, pelaku membuat video sindiran kepada Presiden dan diunggah ke dalam status WhatsApp.

Istri Prajurit TNI tersebut terang-terangan memposting tulisan 'Potong bebek angsa, angsa di kuali, gagal urus bangsa minta 3 kali'. 

Video ini pun viral di media sosial dan mengundang kritik netizen karena status pelaku yang merupakan istri dari prajurit TNI.

Presiden Jokowi pernah mengingatkan dalam Rapim TNI-Polri, anggota TNI-Polri harus mulai menertibkan WA Group, baik internal maupun keluarga.

Baca juga: Terungkap, Kelompok Teroris NII Berencana Gulingkan Pemerintahan Jokowi Sebelum Pemilu 2024

Hal ini untuk menunjukkan kedisiplinan yang harus dilakukan oleh prajurit.

Sebelumnya, gambar status WA dari Annisa Rahmania ini dicapture dan diunggah oleh pihak lain di media sosial. 

Kemudian diberi tambahan foto profil gambar Annisa Rahmania bersama suaminya Pratu Gilang Rinaldi, disertai tambahan caption narasi dari si pengunggah “…Ternyata Dia Istri Seorang TNI… Memalukan…. CYDUK….”

Warning Keras Jokowi dan Reaksi Jenderal Dudung

Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah membuat pernyataan mengejutkan tentang percakapan di grup WhatsApp TNI-Polri.

Pernyataan Presiden Jokowi ini terkait perdebatan di grup WA TNI-Polri soal kebijakan pemerintah, seperti ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Menurut Jokowi, tidak seharusnya para perwira TNI Polri itu memperdebatkan kebijakan yang sudah diputuskan pemerintah dan disetujui DPR. 

"Kalau seperti itu diperbolehkan dan diteruskan, hati-hati. Misalnya berbicara mengenai IKN 'nggak setuju, IKN apa'. Itu sudah diputuskan oleh pemerintah dan sudah disetujui oleh DPR RI," kata Jokowi di acara Rapim TNI-Polri pada 1 Maret 2022.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Rapim TNI-Polri 2022 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022). (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Menurutnya, anggota TNI dan Polri tidaklah memiliki demokrasi dan kedisiplinannya berbeda dengan masyarakat sipil.

Diskusi dan kegiatan harus mengikuti aturan dan merujuk kepada aturan pimpinan.

"Kalau di dalam disiplin TNI dan Polri, sudah tidak bisa diperdebatkan. Kalau di sipil, silahkan. Apalagi di WA group dibaca gampang, saya baca itu," ungkap Jokowi.

Ia mengingatkan agar berhati-hati terkait hal itu. Meski kecil, jika dibiarkan, akan jadi preseden buruk.

"Hati-hati dengan ini. Dimulai dari hal yang kecil, nanti membesar, dan kita akan kehilangan kedisiplinan TNI maupun Polri. Karena disiplin tentara dan disiplin polisi itu berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan oleh pimpinan, itu saya ingatkan," tegas dia.

Selaras dengan pernyataan Jokowi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman menegaskan pihaknya akan menertibkan whatsapp group (WAG) di internal TNI AD.

Tentunya, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai Ibu Kota Negara (IKN).

Hal itu disampaikan Jenderal Dudung dalam Rapim TNI AD tahun 2022 di Mabesad, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

"Ada penekanan khusus dari bapak presiden masalah di WA grup yang masih membicarakan tentang IKN, pada prinsipnya TNI AD mendukung penuh pemerintah program pemindahan ibu kota di Kalimantan dan ini sudah final," kata Jenderal Dudung.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Grup WhatsApp TNI-Polri Ditertibkan

Ia menambahkan, bahwa apapun nanti yang akan terjadi selama proses pemindahan, TNI AD akan mengikuti dan juga mempersiapkan untuk pindah ke Kalimantan.

Selain itu, Dudung mengatakan bahwa dalam Rapim TNI AD ini akan dibahas terkait perkembangan situasi dan permasalahan terkini soal kenaikan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.

Untuk itu, Dudung menyebut TNI AD siap mendukung program pemerintah soal food estate di berbagai daerah mulai dari NTT, Kalimantan dan berbagai daerah lainnya.

"Bagaimana program-program TNI AD yang mendukung bagaimana meningkatkan perekonomian dari dampak Covid-19," jelas Dudung.

Lalu, siapa yang memberikan informasi ke Jokowi mengenai grup WA perwira TNI-Polri tersebut?

Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, Effendi Simbolon mengatakan, Jokowi sudah tahu soal grup WA TNI-Polri itu sejak lama karena mendapat laporan intelejen.

“Tanpa perlu masuk ke WhatsApp Grup itu, presiden pasti sudah tahu (apa yang diperbincangkan), dan ini sudah berlangsung lama,” tutur Effendi Simbolon.

Ia mengaku heran bahwa presiden baru saat ini menyampaikan perlunya pendisipinan komunikasi di grup WA TNI-Polri.

Effendi Simbolon mengaku sudah lama mengetahui adanya grup WA TNI-Polri.

Dia pun mengaku dan mengetahui percakapan apa saja yang berlangsung di WA grup itu.

Politikus PDIP tersebut mengatakan bahwa banyak hal yang dibicarakan di grup WA TNI-Polri itu, termasuk mengomentari kebijakan-kebijakan negara.

“Bukan hanya soal IKN (ibu kota negara), tapi juga hal lain termasuk minyak goreng,” ungkapnya.

Menurutnya memang penting untuk mendiplinkan percapakan, karena seharusnya personel TNI-Polri tegak lurus dengan kebijakan negara.

Baca juga: Sindiran Aktivis 212 Soal Pengeroyokan Ade Armando: Dia Memancing Kekisruhannya Sendiri

Ia pun menyatakan, TNI-Polri sudah punya forum dan mekanisme sendiri untuk menyampaikan aspirasi dan pendapat.

“TNI dan Polri itu lembaga yang berkembang alam demokrasi di dalamnya, tetapi ketika sudah ada keputusan, tegak lurus dong. Laksanakan,” ucap Effendi Simbolon.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul SOSOK Istri Prajurit TNI yang Sindir Presiden Jokowi dengan Nyanyi Potong Bebek Angsa, Ini Motifnya dan Sindir Jokowi Lewat Lagu Potong Bebek Angsa, Istri Prajurit TNI Minta Maaf: Saya Hanya Ikut-ikutan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini