TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi permasalahan minyak goreng yang terjadi di Indonesia.
Jokowi mengatakan hingga kini minyak goreng menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Meskipun pemerintah telah memberikan BLT minyak goreng kepada masyarakat, tapi harga minyak goreng masih belum mendekati harga normal.
Baca juga: Usut Kasus Minyak Goreng, Kejagung Diminta Transparan hingga Perluas Pihak yang Ambil Untung
"Masalah minyak goreng ini masih menjadi masalah kita sampai sekarang. Meskipun masyarakat sudah kita berikan BLT minyak goreng, tapi kan kita ingin harganya yang lebih mendekati normal," kata Jokowi dalam tayangan video di kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu (20/4/2022).
Beragam kebijakan pun telah dilakukan oleh pemerintah, seperti penetapan HET minyak curah hingga pemberian subsidi ke produsen.
Kebijakan yang telah berjalan selama beberapa minggu itu pun masih belum efektif untuk menangani tingginya harga minyak goreng di Tanah Air.
"Oleh sebab itu kebijakan-kebijakan kita, misalnya penetapan HET untuk minyak curah, kemudian subsidi ke produsen."
"Ini kita lihat sudah berjalan beberapa minggu ini belum efektif. Di pasar saya lihat minyak curah masih banyak yang belum sesuai," terang Jokowi.
Baca juga: IPW: yang Banyak Gembar-gembor Soal Minyak Goreng Polisi tapi yang Bisa Mengungkap Justru Kejagung
Lebih lanjut Jokowi menuturkan, tingginya harga minyak goreng di pasar internasional menjadi salah satu penyebab masalah minyak goreng di Indonesia.
Pasalnya menurut Jokowi banyak produsen Tanah Air yang cenderung memilih mengekspor minyak goreng produksinya ke luar negeri karena tingginya harga minyak di luar.
Oleh karena itu pasokan minyak goreng di dalam negeri menjadi berkurang dan harga minyak goreng menjadi naik.
"Jadi harganya tinggi karena harga di luar, harga di internasional itu tinggi banget. Sehingga kecenderungan produsen itu penginnya ekspor karena harganya tinggi di luar," tuturnya.
Baca juga: Jadikan Kasus Ekspor Ilegal Pintu Masuk Bongkar Mafia Minyak Goreng
Jokowi pun mengakui ada permainan dalam permasalahan minyak goreng ini.
Sehingga ia meminta pada Kejaksaan Agung untuk mengusut tuntas masalah minyak goreng.