News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anwar Abbas Ungkit Pidato Prabowo Saat Pilpres yang Sebut Indonesia akan Porak-poranda Sebelum 2030

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anwar Abbas

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas khawatir kepada kondisi Indonesia di masa depan.

Menurutnya, Indonesia tidak akan menjadi negara adikuasa jika negara ini masih dikelola dengan cara seperti ini.

"Kalau seandainya situasi dan kondisi, serta usaha dan upaya kita dalam memilih dan mengolah bangsa kita masih seperti sekarang, masih seperti yang ada hari ini," ujar Anwar secara daring dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah, Kamis (21/4/2022).

"Maka saya khawatir ya. Jangankan kita akan bisa menjadi salah satu negara adikuasa di dunia. Bahkan sebelum masa itu datang, negeri ini sudah porak poranda terlebih dahulu," tambah Anwar.

Baca juga: Ketua PP Muhammadiyah Yakin Indonesia Bisa Jadi Negara Adikuasa pada 2040

Anwar menyinggung soal debat kandidat antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.

Dirinya mengingat pernyataan Prabowo saat itu yang menyebut ada orang atau lembaga yang memprediksi Indonesia akan porak-poranda sebelum tahun 2030.

"Saya masih ingat ketika Pak Prabowo Subianto berdebat dengan Pak Jokowi dalam pilpres terakhir. Beliau mengatakan bahwa ada orang ya atau lembaga yang memprediksi bahwa Indonesia sudah akan porak poranda sebelum tahun 2030," ucap Anwar.

Saat itu, kata Anwar, pernyataan Prabowo dibantah oleh Mahfud MD yang menyatakan bahwa prediksi itu bukan berdasar riset, namun adalah karya fiksi pada novel.

"Tetapi Pak Mahfud MD menyatakan itu bukan hasil pengkajian ya, pak mahfud MD bukan membantah, memang ada orang yang menyatakan kata-kata seperti itu, tapi kata beliau itu bukan hasil riset bukan hasil penelitian tapi itu adalah sebuah novel," ungkap Anwar.

Meski begitu, Anwar menilai situasi yang digambarkan oleh novel tersebut harus mendapatkan perhatian khusus dari seluruh lapisan bangsa.

"Tetapi meskipun itu novel, bagi kita sebagai warga bangsa yang cinta kepada negerinya, apa yang dinukilkan dalam novel itu supaya menjadi perhatian kita," ucap Anwar.

"Cara kita memperhatikan tersebut adalah dengan menyingkirkan segala hal yang akan bisa mengusik dan merusak kedaulatan kita sebagai suatu bangsa dan sebagai sebuah negara," pungkas Anwar.

Kedaulatan, menurut Anwar, harus dijaga untuk mencegah terjadinya kemunduran bagi bangsa Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini