Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade, menanggapi soal Densus 88 Antiteror Polri yang menyebut kelompok Negara Islam Indonesia atau NII wilayah Sumatera Barat (Sumbar) berencana melengserkan pemerintahan Presiden Joko Widodo sebelum Pemilu 2024.
Andre ragu soal dugaan adanya NII di Sumbar.
Pasalnya, sebagai daerah yang melahirkan banyak tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia, menurut Andre, tidak mungkin warga Minang ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.
"Kami warga Minang cinta NKRI. Orang minang pejuang kemerdekaan. Tidak mungkin menggulingkan pemerintahan yang sah," kata Andre dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).
Baca juga: Politikus PAN Minta Polri Beri Penjelasan Detail Soal Jaringan NII di Sumbar
Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Barat ini menegaskan, warga Minang tidak mungkin menggulingkan pemeritahan yang sah.
Sebagai pemegang saham kemerdekaan Republik Indonesia, mustahil bila warga minang tidak cinta NKRI.
"Mungkin ada yang berbeda pandangan dan kritis terhadap pemerintah, itu bagian dari demokrasi. Tapi kalau menggulingkan pemerintah itu tidak mungkin karena kami warga Minang adalah warga yang cinta NKRI, warga Minang taat konstitusi, dan kami tidak mungkin menggulingkan pemerintahan yang sah," ujarnya.
Politisi Partai Gerindra itu mengaku sudah mendengar kabar yang menyebut ada seribuan orang yang tergabung NII di Sumatera Barat.
Baca juga: Legislator PAN Minta Polri Beri Penjelasan Detail Soal Jaringan NII di Sumbar
Terkait hal itu, dia meminta Pemprov Sumatera Barat, bupati, dan walikota segera melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mengantisipasi paham NII.
"Dan kalau memang ada ya segera dilakukan program deradikalisasi untuk mengantisipasi adanya paham NII," kata Andre.
Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami rencana kelompok organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) ingin menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.
"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi cuman belum bisa kita share dulu ya sekarang," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).
Aswin menerangkan bahwa informasi kelompok NII ingin menggulingkan pemerintah berasal dari para tersangka yang sudah tertangkap. Mereka mengungkap bahwa para petinggi NII menginginkan melengserkan pemerintah sebelum pemilu.
"Mereka juga cuman mendapatkan keterangan seperti itu dari atasannya (NII) atau dari seseorang ya. Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ungkap Aswin.
Lebih lanjut, Aswin menuturkan bahwa tersangka yang ditangkap Densus di Sumbar hanya anggota NII di tingkat kecamatan. Sebaliknya, pihaknya masih belum menangkap petinggi-petinggi NII.
"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata. Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur cuman dia itu terputus mereka juga tidak mengetahui siapa yang diatas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link yang sekarang lagi kita cari juga," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kelompok teroris Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) ternyata merencanakan sejumlah aksi teror. Satu di antaranya berencana menggulingkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sebelum pemilu 2024.
Hal itu terungkap seusai penyidik memeriksa 16 tersangka teroris NII yang ditangkap di Sumbar. Dugaan itu semakin diperkuat seusai menemukan barang bukti yang terkait rencana kelompok NII di Sumbar.
"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun pemilu 2024," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Senin (18/4/2022).
Tak hanya itu, kata Aswin, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis menunjukkan bahwa jaringan NII di Sumatra Barat memiliki visi-misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.
"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syari’at Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," ungkap Aswin.
Lebih lanjut, Aswin mengungkapkan ada rencana NII Sumbar yang bakal melakukan sejumlah teror. Hal tersebut karena mereka tengah mempersiapkan senjata tajam yang disebutkan sebagai golok.
"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam disebutkan golok dan juga mencari para pandai besi. Adapun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," pungkasnya.
Sekadar informasi, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 16 tersangka terorisme jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Tak lama berselang, Densus kembali menangkap 5 orang tersangka teroris jaringan NII lainnya di daerah Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (3/4/2022).
Adapun para tersangka diduga menginginkan untuk mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam. Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
Selain itu, para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan. Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan