Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurun.
Kepuasan responden terhadap kinerja Jokowi berada di angka 59,9 persen.
Angka tersebut menurun dari hasil survei serupa yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya.
Diantaranya yakni pada November 2021, kepuasan masyarakat terhadap presiden mencapai 72 persen.
Lalu, Desember 2021 turun di angka 71,4 persen. Kemudian, Januari 2022, angka kepuasan responden terhadap presiden kembali naik menjadi 75,3 persen.
Sementara, pada Februari 2022 angkanya turun menjadi 71 persen.
Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Lebih Banyak Publik Nilai Kondisi Pemberantasan Korupsi Memburuk
Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Tren Elektabilitas PDIP Terendah dalam 2 Tahun Terakhir
Baca juga: Survei IPN: Simulasi Head to Head, Elektabilitas Prabowo Tembus 50 Persen
Menanggapi hal tersebut Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan RI Juri Ardiantoro menegaskan situasi saat ini memang tidak mudah.
Tekanan ekonomi global sangat berpengaruh terhadap ekonomi dalam negeri, termasuk menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas.
Pemerintah, ujar dia, juga melakukan berbagai langkah untuk mengendalikan lonjakan kenaikan harga barang-barang.
"Salah satu yang dilakukan pemerintah dengan mempertahankan subsidi untuk beberapa komoditi," katanya, Rabu, (27/4/2022).
Pemerintah menurutnya bekerja keras untuk mengatasi kesulitan masyarakat dengan berbagai skema bantuan sosial.
Mulai dari bantuan sembako, BLT minyak goreng, Bantuan Subsidi Upah (BSU), hingga Bantuan Presiden (Banpres) untuk UMKM.
“Di saat yang sama pemerintah juga membuat kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi,” katanya.
Meskipun demikian Juri menyampaikan apresiasinya terhadap hasil survei yang sudah dilakukan beberapa lembaga soal kepuasan kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Survei merupakan bagian dari masukan kepada pemerintah untuk introspeksi dan meningkatkan kinerja," pungkasnya. (*)