TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta dan tanggapan Partai Golkar terkait ambulans parpol yang viral karena ditilang polisi.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menjawab kabar ambulans bertuliskan 'Relawan Beringin' yang ditilang polisi.
Sebagaimana kabar beredar, ambulans berlogo Parpol tersebut ditilang di Simpang Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena menerobos one way.
Ace menegaskan ambulans tersebut merupakan milik Relawan Beringin, bukan milik Partai Golkar.
"Saya tegaskan mobil ini bukan milik Partai Golkar, tapi Relawan Beringin," kata Ace dikutip dari Kompas Tv, Sabtu (7/5/2022).
Selain menerobos arus lalu lintas one way, ambulans tersebut ternyata kedapatan membawa rombongan penumpang wisata.
Baca juga: Arus Balik Lebaran: 8.527 Pemudik Kembali ke Pulau Jawa Melalui Pelabuhan Panjang
Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu pun mempersilakan pihak kepolisian memroses jika ambulans tersebut memang melanggar hukum.
PIhaknya juga mengabarkan sudah menegur pimpinan Partai Golkar DKI Jakarta terkait insiden ini.
"Namun, apa pun, tindakan melanggar UU Lalu Lintas harus ditindak karena dikhawatirkan berakibat pada keselamatan."
"Kami sudah minta kepada pimpinan partai Golkar DKI Jakarta untuk memberikan teguran kepada yang bersangkutan dan meminta maaf kepada masyarakat akibat ketidaknyamanan ini."
"Kami sudah cek pimpinan Golkar DKI Jakarta, benar bahwa mobil itu sering dipergunakan dan dipinjam oleh warga untuk keperluan melayani kesehatan warga."
"Kami telah cek ternyata pimpinan relawannya juga tidak tahu soal mobil itu dipergunakan di luar peruntukannya."
Baca juga: Dijenguk Prabowo Subianto, Jenderal Purnawirawan Subagyo HS: Mas Bowo Harus Jadi Presiden
"Memang mobil ini masih di-branding lama, sejak era Pak ARB dan belum diperbarui," lanjut Ace.
Kronologi Kejadian
Mengutip Tribunnews.com, kejadian bermula saat petugas kepolisian sedang bertugas melakukan proses rekayasa lalu lintas satu arah atau one way menuju Jakarta.
Namun, tiba-tiba mobil ambulans terlihat menerobos rekayasa lalu lintas tersebut sambil menyalakan sirine.
Polisi yang pada sata itu melihat ambulans lantas menghampirinya.
Awalnya, polisi ingin membantu agar bisa memprioritaskan ambulans tersebut lewat.
Namun, saat ditanya polisi, sopir malah bertele-tele.
Baca juga: Sejumlah Hal yang Perlu Anda Perhatikan Saat Arus Balik Mudik Lebaran
Sopir hanya mengaku ingin pergi ke rumah sakit, akan tetapi tidak jelas rumah sakit mana yang hendak dituju.
Tentu hal ini membuat polisi curiga.
Penumpang Wisatawan
Saat diperiksa polisi, ternyata ambulans itu tidak membawa pasien, melainkan membawa wisatawan.
Di dalam ambulans itu terdapat delapan penumpang yang diduga hendak pergi liburan ke Puncak.
Mereka di antaranya tiga wanita, dua anak kecil, dua remaja dan satu pria dewasa.
Tak Ada Surat Kendaraan
Mengutip TribunnewsBogor.com, selain membawa penumpang wisatawan, ambulans tersebut juga tidak membawa surat-surat kendaraan.
Polisi kemudian menyita rotator, strobo, dan mengamankan mobil ambulans tersebut.
Baca juga: Hendi Sampaikan Terima Kasih Arus Mudik dan Balik Lancar
Satu keluarga yang menumpangi ambulans itu juga diamankan petugas ke Pos Polisi Simpang Gadog.
"Kami langsung cek nomor polisinya pun sudah lama tidak diperbaharui," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.
Namun, terlepas penilangan ini, diakui Iman, pada dasarnya memang sudah seharusnya mobil ambulans mendapatkan pengawasan prioritas dari pihak kepolisian.
"Kami sudah tentukan ketika ada ambulans kita lakukan pengawalan prioritas. Makanya kami hentikan untuk diberikan pengawalan awalnya itu," lanjut Iman.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Nanda Lusiana Saputri)(TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)