News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Hepatitis

Ketimbang Covid-19, Deteksi Hepatitis Akut Tidak Mudah, Pakar Ungkap Alasannya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyebab munculnya penyakit hepatitis akut seperti terjadi di sejumlah negara, termasuk Indonesia hingga kini masih misterius. Di Amerika Serikat, telah dilakukan identifikasi terhadap 5 pasien anak dengan hepatitis (radang hati) yang tidak diketahui penyebabnya di sebuah rumah sakit di Alabama pada Oktober 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini belum diketahui potensi infeksius dari Hepatitis akut. Namun, dari tingkat keparahan terhitung cukup tinggi. 

Hal ini diungkapkan oleh pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

"Katakanlah sekitar 5 atau 7,5 persen. Ini tinggi sekali," ungkap Dicky pada Tribunnews, Selasa (17/5/2022). 

Sedangkan masalah skrinning atau mendeteksi Hepatitis akut ini terhitung tidak mudah. Hal ini dikarenakan data yang belum solid termasuk etiologi dari penyakit ini. 

Baca juga: Pakar Epidemiolog Menduga Hepatitis Akut Tergolong Penyakit Baru

Berbeda dengan Covid-19 yang tidak membutuhkan waktu lama karena sudah diketahui penyebabnya, sehingga bisa langsung diambil dan dilakukan genomic sikuensing.

 
"Artinya skrinning pun belum bisa. Karena skrinningnya masih terlalu umum dan spesifik. Sebaiknya untuk memastikan perlu upaya deteksi dini dengan pengukuran," kata Dicky lagi. 

Literasi disampaikan bukan hanya pada masyarakat tapi petugas kesehatan. Jika ada gejala atau keluhan yang mengarah pada Hepatitis akut, segera diperiksakan.

"Di situ skrinning dilakukan, dan tentunya kontak erat juga dicari tahu. Apakah ada penularan ke kontak erat," tutup Dicky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini