Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022) pagi.
Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat Manurung mengatakan pihaknya telah menyampaikan sejumlah tuntutan yang disampaikan secara tertulis.
“Kami menyampaikan secara tertulis, mereka kirim ke Pak Airlangga dan sudah dibaca. Kami menunggu kebijakan pak Airlangga,” kata Gulat Manurung kepada wartawan di sela-sela aksi, Selasa (17/5/2022).
Gulat menambahkan pihaknya hanya menyampaikan sejumlah tuntutan tersebut dan akan menunggunya hingga sore nanti.
“Mudah-mudahan dengan acara ini Pak Presiden mendengar,” ucap dia.
Ia mengatakan sejumlah perwakilan asosiasi selanjutnya akan menyambangi area Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, untuk melakukan rangkaian acara penyampaian lanjutan.
Adapun jumlah perwakilan itu sebanyak 30 orang yang terdiri dari 22 provinsi di Indonesia
“Kami sudah swab antigen, 30 orang dari 22 provinsi yang hadir sekarang ini. Ada 146 kabupaten dan kota kami ambil 30 orang perwakilan untuk bertemu pak presiden di Istana,” tuturnya.
Lebih lanjut dia meminta pemerintah jangan hanya melihat petani sawit hanya dari satu sisi. Sebab menurutnya, petani sawit juga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Kami adalah petani sawit Indonesia yang juga merupakan bagian dari perekonomian negara,” tuturnya.
Gulat bilang, serangkaian aksi unjuk rasa ini dilakukan bukan hanya untuk petani sawit, melainkan untuk seluruh rakyat Indonesia.
Sebab menurut dia, sawit merupakan anugerah yang diberikan Tuhan bagi bumi pertiwi.
“Kita harus menjaga, (saat ini kita) ditertawai oleh negara lain, malu dengan negara lain,” tuturnya.
Baca juga: Demo Minta Larangan Ekspor CPO Dicabut, Petani Sawit Disambangi Pihak Istana di Patung Kuda
“Oleh karena itu Pak Menko, Pak Presiden, Pak Menteri Pertanian, Pak Menteri Perdagangan, ayo kita selesaikan masalah ini. Jangan kepentingan-kepentingan yang terselubung,” sambung Gulat.
Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2022).
Ketua Umum DPP APKASINDO Gulat Manurung mengatakan pihaknya menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah.
“Jadi kami sudah menyampaikan usulan itu sekalipun kami kecewa karena tidak ada Pak Menteri,” kata Gulat Manurung kepada wartawan di lokasi, Selasa (17/5/2022).
“Makanya di momen ini yang tepat kami sampaikan 5 usulan kami tersebut terkhsuus mohon kepada Pak Presiden,” ujarnya memambahkan.
Dia menjelaskan tuntutan pertama ialah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melindungi 16 juta petani sawit yang terdampak penurunan harga tandan buah segar (TBS) sawit sebesar 70 persen di 22 provinsi produsen sawit.
Kemudian yang kedua meminta Presiden Jokowi mencabut larangan ekspor minyak goreng dan produk Crude Palm Oil (CPO).
Selanjutnya tuntutan ketiga meminta presiden Jokowi tidak hanya memberikan subsidi bagi minyak goreng sederhana (MGS) curah, melainkan juga MGS kemasan sederhana.
Kemudian dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan TNI-Polri dalam pendistribusian minyak goreng dengan memberikan penugasan khusus.
Kemudian tuntutan keempat, sambung dia, meminta pemerintah merevisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 01 tahun 2018 tentang Tataniaga Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Tuntutan kelima ialah meminta pemerintah membuat regulasi yang mempertegas pabrik kelapa sawit (PKS) dan pabrik minyak goreng sawit (MGS) yang mengharuskan 30 persennya dikelola koperasi untuk kebutuhan domestik.