TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik dari CSIS (Centre for Strategic and International Studies) Indonesia, Arya Fernandes, membeberkan tiga keuntungan dari pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Menurutnya, pembentukan koalisi yang dinilai terlalu dini oleh banyak pihak justru bisa memberikan keuntungan.
Arya pun mengapresiasi pembentukan koalisi ini dan menilai tren politik saat ini sudah harus berubah.
"Saya patut memberikan apresiasi kepada Golkar cs yang sejak awal menggagas koalisi ini."
"Memang saya kira tren politik kita kedepan harus berubah dan saya kira penting bagi partai-partai untuk menggagas koalisi lebih awal," kata Arya, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Airlangga: Koalisi Partai Golkar, PAN, dan PPP Sudah Penuhi Syarat untuk Ajukan Capres
Arya membeberikan, pembentukan koalisi lebih awal ini memberikan tiga keuntungan.
Pertama, partai politik memiliki banyak waktu untuk mencari roda kendaraannya demi memenangkan Pemilu 2024.
"Pertama agar partai memiliki banyak waktu untuk sama-sama membicarakan platform politik apa yang akan mereka bangun dan perjuangkan agar koalisi tersebut mememangkan pemilihan presiden," jelasnya.
Kemudian, Arya juga menilai pembentukan koalisi yang lebih awal ini menguntungkan sisi pemilih.
Sebab, para pemilih bisa mengikuti kredibilitas dari calon presiden dan calon wakil presidennya, lebih awal.
Baca juga: Golkar dan PAN Buka Peluang Partai Lain Bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu
"Kedua, dari sisi pemilih penting untuk melihat bagaimana track record, kredibilitas, dan kompetensi yang akan diusung oleh koalisi tersebut."
"Sehingga pemilih punyak banyak waktu untuk menentukan seleksi bakal calon presiden," ujar Arya.
"Selama ini kan trend-nya koalisi itu di akhir jelang pendaftaran, apa yang dilakukan Golkar cs ini adalah langkah bagus untuk memberikan satu model baru pembentukan koalisi di Indonesia," tambah Arya.
Terakhir, Arya menyebut pembentukan koalisi yang lebih awal juga penting untuk memberikan banyak waktu mendekati atau memobilisasi para pemilih.