TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan orang ditafsir akan datang ke Bali untuk menghadiri ajang Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-28 Mei 2022.
Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mencatat 6.134 orang dari 183 negara telah mendaftar di platform pendaftaran GPDRR hingga Rabu (18/5/2022).
Empat ribu diantaranya dijadwalkan akan datang langsung di Bali Nusa Dua Convention Center (NDCC).
“Hingga Kemarin telah tercatat 6.134 pendaftaran dari 183 negara yang terdiri dari non pemerintah (NGO) 24 persen, pemerintah 20 persen, akademisi 11 persen, dan bisnis 7 persen. Akan ada 4 ribu yang akan hadir secara in person di Bali,” kata Direktur HAM Kemlu RI, Achsanul Habib pada press briefing, Kamis (20/5/2022).
Kemlu mengkonfirmasi, acara GPDRR akan dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 25 Mei 2022 dan dihadiri sejumlah tokoh dunia, salah satunya Wakil Presiden Zambia Mutale Nalumango.
Sekjen PBB akan diwakili Deputi Sekjen PBB Amina Mohammed. Sementara Presiden Majelis Umum PBB, Abdulla Shahid akan menghadiri sesi pembukaan.
Baca juga: Menko PMK: Pelaksanaan GPDRR di Bali Tidak Menerapkan Travel Bubble
GPDRR mengangkat tema From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World (Dari Risiko ke Ketangguhan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan untuk Semua di Dunia yang Ditransformasi COVID-19).
Pertemuan ditargetkan menghasilkan Co-Chairs’ Summary berupa outcome document yang merupakan refleksi dari pandangan, pendapat, serta rekomendasi dari peserta selama kegiatan.
Dokumen tersebut tidak hanya memuat kemajuan global dalam isu penanggulangan risiko bencana, namun juga akan diuraikan langkah dunia di masa mendatang.
Hasil pertemuan pun diharapkan bakal turut memuat peranan Indonesia terkait isu kebencanaan.
"Pertama kita harapkan dengan pertemuan ini akan memperkukuh kepemimpinan Indonesia sebagai champion di tingkat Internasional," katanya.