Kehadirannya selalu dinanti para pemburu berita.
Bukan hanya itu, up-date kasus Covid-19 juga menjadi sumber informasi bagi seluruh bangsa.
“Termasuk menjadi rujukan gugus tugas Covid-19 mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke tingkat RT/RW,” kata Doni Monardo.
Informasi harian yang diberikan Yuri (sapaan akrab Achmad Yurianto) juga memuat perkembangan terakhir pertambahan kasus baru, sembuh, dan meninggal.
Bukan saja bicara angka dan statistik, tetapi juga mereviu perkembangan Covid di setiap daerah di seluruh Indonesia.
Provinsi mana yang naik, provinsi mana yang turun, dan seterusnya.
“Beliau adalah sosok yang sangat sabar dan pekerja keras. Mau menghimpun semua data dan informasi, termasuk data manca negara untuk disampaikan kepada publik. Almarhum menjalankan fungsi sosialisasi dan edukasi yang sangat berharga demi terkendalinya penyebaran wabah di Tanah Air. Beliau adalah salah satu pahlawan Covid-19,” kata Doni.
Di sela kesibukan mengurus bencana alam dan non alam (pandemi), setiap hari Doni hampir tidak pernah lupa bertanya kepada staf, termasuk ke Egy Massadiah,
“Tolong cek di bawah, pak Yuri sudah siap apa belum.”
Doni pun mengikuti perkembangan yang terjadi di Gugus Tugas, termasuk tugas pokok Yuri sebagai jubir.
Batik Achmad Yurianto
Doni termasuk yang memperhatikan bahwa setiap hari Yuri tampil mengenakan batik berbeda, selaras dengan masker yang dikenakan.
"Akhirnya saya juga tahu, ternyata baju-baju batik serta masker itu adalah jahitan langsung tangan istrinya. Pak Yuri juga gemar melukis. Jadi beberapa motif batik yang ia kenakan itu adalah hasil goresan tangan pak Yuri, terutama yang motif harimau," cerita Doni.
Selama kurang lebih empat bulan bertugas sebagai juru bicara Gugus Tugas, Yuri mencatatkan tiga prestasi yang sangat mengagumkan.
Pertama, tidak pernah absen.