Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menantu mendiang Fahmi Idris, Aldwin Rahadian mengenang kesan selama bersama politikus senior Partai Golkar tersebut.
“Jadi figur inspirasi bagi keluarga,” kata Aldwin Rahadian setelah prosesi pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (22/5/2022).
Suami Fahira Idris ini mengatakan mertuanya tersebut begitu mengedepankan pendidikan.
Selain pendidikan, sambung dia, mendiang juga meminta keluarga terus kompak dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
“Itu yang dicatat Fahira selama ini bagaimana bisa harus selalu bermanfaat bagi orang lain dan bisa membantu di bidang pendidikan,” katanya.
Semangat Fahmi Idris di bidang pendidikan, kata Aldwin, sesuai dengan amanah sang ibu yang mengamanahkan almarhum harus menempuh sekolah tinggi.
Baca juga: Fahmi Idris Disebut Tokoh yang Peduli dengan Berbagai Lapisan Masyarakat
“Sehingga yang dia lakukan itu, beliau ingin sekolah doktor.”
Bahkan almarhum kembali berkuliah dan mendapat dua gelar doktor setelah sembuh kanker.
“Doktor manjemen dan terakhir adalah doktor Filsafat UI,” ujar Aldwin.
“Terakhir beliau mendapat gelar kehormatan profesor dari Universitas Negeri Padang."
“Jadi saya sebagai menantu, tentu beliau menjadi inspirasi bagi keluarga besar semua. Apalagi mewanti-wanti soal pendidikan,” ucapnya.
Baca juga: Airlangga: Prof Fahmi Idris Seorang Pekerja Keras yang Mudah Bergaul
Semangat pendidikan dan menjadi sosok berguna bagi masyarakat luas itu juga terus ditanamkan kepada putri-putrinya.
Bahkan Aldwin menilai sosok Fahmi Idris sangat pantas ditempatkan sebagai tokoh bangsa.
“Beliau sebetulnya layak ditempatkan di nagian tokoh bangsa, dianugerhakan bintang jasa, bintang mahaputra adipradana tahun 1999 dan pemerintah RI. Bintang mahaputra adipradana ini kan tertinggi,” kata dia.
Lebih lanjut pengacara kondang ini mengaku mendapat ‘pesan’ dari almarhum sebelum meninggal dunia.
Kata Aldwin, mendiang meminta anak-anaknya tidak kalah dengannya, terlebih dalam bidang pendidikan.
Itu karena Aldwin dan Fahira Idris bersama sang ayah, sama-sama menempuh kuliah doktoral.
Namun Fahmi Idris lebih dulu lulus karena Aldwin dan Fahira punya beberapa kesibukan lain.
“Beliau minta itu dituntaskan dulu jangan kalah sama saya begitulah,” katanya.