News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Fahmi Idris, Pernah Dikeluarkan Partai Golkar karena Tak Dukung Mega-Hasyim

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris bersama mantan Wagub DKI Jakarta, Prijanto serta sejumlah tokoh keluar dari kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat (5/2/2016). Kedatangan tokoh ini untuk mendesak KPK segera menyelesaikan sejumlah kasus korupsi seperti Century, BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), dan kasus Ahok. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Ayahnya Haji Idris Marah Bagindo, merupakan seorang pedagang yang mendidik anak-anaknya untuk taat beragama.

Atas pernikahannya dengan Kartini, putri seorang ulama terkenal asal Banjar Hasan Basri, Fahmi memiliki dua orang putri.

Keduanya yakni Fahira Fahmi Idris dan Fahrina Fahmi Idris yang juga mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang pengusaha.

Saat ini, Fahira menjabat sebagai Ketua Himpunan Saudagar Muda Minangkabau sekaligus legislator DPD RI periode 2014-2019.

Sementara Rina terpilih sebagai Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia.

Sepeninggal istrinya, pada tahun 2015 Fahmi Idris menikahi Founder & Managing Partner dari Konsultan Hukum Indonesia Consultant at Law (ICLaw) yang juga seorang perupa, Yeni Fatmawati.

Baca juga: Airlangga Apresiasi Pengangkatan Fahmi Idris sebagai Profesor Kehormatan Universitas Negeri Padang

Pendidikan

Mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1969 ini dulu dikenal sebagai aktivis yang ulet dan cekatan.

Ia dipercaya menjabat beberapa posisi dikalangan organisasi mahasiswa.

Fahmi kembali berkuliah di Hukum Bisnis dan berhasil meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Padjadjaran pada 2010.

Pada 2012, ia meraih gelar Doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dari Universitas Negeri Jakarta dan meraih gelar Doktor Filsafat dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun 2021.

Pada 2022, ia diberikan gelar Profesor kehormatan oleh Universitas Negeri Padang.

Karir

Mulanya, pada tahun 1984, Fahmi bergabung dengan Partai Golkar.

Baca juga: Ramai Penolakan JHT Cair di Usia 56 Tahun, Fahira Idris Minta Segera Dievaluasi dan Libatkan Pekerja

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini