TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Semarang telah mengungkap penyebab terjadinya banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo menyebut, banjir rob disebabkan oleh Fenomena Perigee atau jarak terdekat bumi dengan bulan.
"Tinggi gelombang di perairan Utara Jawa Tengah mencapai 1,25-2,5 meter."
"Kondisi di akhir bulan Syawal, dimana masa itu adalah mendekati fase puncak pasang. Pada 23 Mei 2022, pukul 16.00 WIB tercatat tinggi pasang 210 cm," kata Ganis saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Fenomena Perigee Jadi Penyebab Banjir Rob di Pesisir Utara Jateng, Apa Pengaruhnya?
Baca juga: Fenomena Perigee Disebut Menjadi Penyebab Banjir Rob di Semarang, Apa Itu?
Menurut laporannya, banjir rob melanda wilayah pesisir utara Jawa Tengah yaitu Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Demak, Pati dan Rembang.
"Berdasarkan prakiraan pasang surut dari Pushidrosal bahwa hari ini pasang terjadi sampai pukul 17.00 WIB, dan mulai surut pukul. 18.00 WIB. Surut minimum pada pukul. 22.00 WIB," ujarnya.
Ia mengatakan peringatan dini banjir rob dan gelombang tinggi sudah dikeluarkan oleh Forecaster on Duty untuk wilayah pesisir Utara Jawa Tengah pada 23-24 Mei 2022.
"Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya kejadian banjir rob ektrim yang diprakirakan akan terjadi sampai dengan tanggal 25 Mei 2022," tegasnya.
Lantas, apa itu Perigee yang menyebabkan banjir rob?
Baca juga: Semarang Diterjang Banjir Rob, KAI: Jalur KA dari dan ke Semarang Masih Aman
Definisi Perigee
Menurut Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), Perigee adalah orbit Bulan paling dekat dengan Bumi.
Pada titik orbit ini, objek bergerak dengan kecepatan maksimum (Hukum Kedua Kepler), dikutip dari Cosmos.
Perigee secara khusus mengacu pada orbit di sekitar Bumi, dan setara dengan periapsis dari orbit umum.
Titik pemisahan terbesar antara Bumi dan benda langit yang mengorbitnya adalah Apogee.
Perigee dapat menyebabkan Supermoon pada saat yang sama Bulan Purnama.
Fenomena ini disebut Supermoon karena kedekatannya dengan Bumi menyebabkan Bulan tampak lebih besar dan lebih terang.
Efek ini dapat ditingkatkan dengan apa yang kita sebut "Ilusi Bulan".
Menurut NASA, Supermoon hanya terjadi tiga sampai empat kali dalam setahun, dan selalu muncul secara berurutan.
Selama sebagian besar orbit Bumi mengelilingi Matahari, Perigee dan Bulan Purnama tidak tumpang tindih, maka tidak akan terjadi Supermoon.
Pada titik terdekatnya, Bulan Purnama tampak sekitar 17 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada Bulan paling redup yang terjadi saat ia terjauh dari Bumi dalam orbitnya.
Baca juga: Soal Penyebab Banjir Rob Semarang, Kementerian PUPR Bantah Tanggul Tambak Mulyo Jebol
Efek Perigee
Setiap 28 hari sekali, Bulan mencapai 'Perigee', titik terdekatnya dengan Bumi.
Ini adalah titik di mana tarikan gravitasi Bulan paling kuat.
Selama periode tersebut akan terjadi peningkatan kisaran rata-rata pasang surut, dijelaskan dalam laman Ocean Service.
Sebaliknya, sekitar 14 hari setelah Perigee, bulan mencapai 'Apogee', titik pendekatan terjauhnya ke Bumi.
Ini adalah titik di mana tarikan gravitasi Bulan paling lemah.
Selama periode tersebut, akan terjadi penurunan kisaran rata-rata pasang surut.
Hubungan Banjir Rob dan Perigee Bulan
Banjir rob adalah fenomena dimana air laut meluap ke daratan.
Dikutip dari Kemenkes, banjir rob juga dapat diartikan sebagai genangan air di daratan pantai yang terjadi saat air laut pasang.
Sehingga fenomena ini akan menggenangi sebagian dataran pantai atau tempat yang lebih rendah dari muka air laut pasang.
Fenomena ini sering terjadi di Indonesia, dan biasanya terjadi di kota-kota pesisir seperti di utara Jakarta, Semarang dan Pekalongan.
Baca juga: Fenomena Perigee Jadi Penyebab Banjir Rob di Pesisir Utara Jateng, Apa Pengaruhnya?
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Banjir Rob
Banjir rob terjadi akibat fenomena iklim global yang ditandai dengan peningkatan suhu bumi dari tahun ke tahun.
Intensitas hujan tinggi juga dapat menyebabkan aliran saluran dan fungsi tanggul tidak maksimal.
Selain itu, penurunan muka tanah atau kejadian kenaikan permukaan laut dan penurunan permukaan tanah dapat menjadi penyebab banjir rob di tepi pantai.
Terkait dengan posisi Bulan, terdapat pengaruh terhadap pasang surut air laut yang terjadi karena faktor gravitasi Bulan.
Faktor atau kekuatan eksternal lain banjir rob misalnya dorongan air, angin atau swell (gelombang yang terjadi dari kejauhan).
Banjir rob juga dapat terjadi akibat badai yang merupakan fenomena alam yang sering terjadi di laut.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Kompas.com/Riska Farasonalia)
Artikel lain terkait Banjir Rob