Sedangkan untuk pengembangan langsung produk UMKM yang memerlukan ruang Packaging Storage akan segera dimulai pembangunannya.
Ekosistem ini juga didukung Youtap Indonesia untuk pembayaran non tunai dan solusi digital seperti aplikasi POS, solusi E-Menu, dan customer self order (order mandiri) untuk mendorong transaksi di outlet Halal Hub.
Pemkab Sumenep juga telah melihat potensi ini dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta orang dimana 98 persennya adalah warga muslim, membuat potensi pengembangannya terbuka sangat besar.
Sebanyak 25 perusahaan ekspor UMKM berbasis digital yang tergabung dalam Asosiasi Platform Digital Ekspor (PDEkspor) menjadi bagian utama dalam pengembangan ekosistem Global Halal Hub.
Asosiasi ini menggandeng Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), komunitas, pesantren, perguruan tinggi dan para pelaku UMKM.
CEO Goorita Yuwono Wicaksono mengatakan Sumenep UMKM Halal Hub adalah program nyata yang dilakukan Asosiasi Platform Digital Ekspor Indonesia (PDEkspor) sebuah Asosiasi yang beranggotakan pelaku ekspor berbasis platform digital dan Goorita diberi kepercayaan untuk mengkoordinasikannya.
“Selama pandemi Covid-19 permintaan ekspor produk halal meningkat tajam. Tahun 2022, valuasi ekspor produk halal anggota PDExpor akan mencapai USD 138 juta. Terdiri dari 1,5 juta item produk halal dan 24.000 ton produk pertanian,” ujarnya.
Sumenep UKM Halal Hub diharapkan menjadi salah satu langkah strategis yang terintegrasi yang akan menjadi kekuatan ekonomi daerah sumenep dan nasional serta menjadi andalan pengembangan UMKM dan produk halal menjadi raja di Nusantara dan andalan di pasar global.