TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka menyambut penyelenggaraan KTT G20, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) berkolaborasi menerbitkan buku antologi 150 penulis beragam profesi dari Jawa hingga Papua.
Buku ini berisikan aspirasi masyarakat sekaligus mengangkat nilai-nilai yang menjadi prioritas di forum tersebut.
Perpusnas menyadari Presidensi G20 Indonesia merupakan peristiwa penting yang harus didukung seluruh elemen masyarakat Indonesia, sesuai dengan peminatan dan kapasitasnya.
Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, Perpusnas Sri Marganingsih mengatakan penerbitan buku ini bertujuan untuk membumikan narasi agar mendapat perhatian dan dukungan masyarakat serta sebagai masukan dalam perhelatan G20.
Adapun tema besar buku ini, menurut Sri, adalah “Dunia Baru PascaPandemi: Percikan Gagasan Pemulihan Dunia dari Indonesia.”
Baca juga: Perpusnas: Budaya Baca Jadi Akar Kembangkan Kreativitas di Era Digital
Tema ini selaras dengan tema Presidensi G20, Recover Together, Recover Stronger.
“Melalui tema ini, gagasan dan pemikiran para penulis/contributor dapat memberikan kontribusi untuk saling mendukung untuk dapat saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” ujarnya, Jumat (27/5/2022).
Para penulis di buku ini, lanjut Sri, mencoba menjadikan G20 sebagai momentum terbaik bagi masyarakat untuk bersama-sama mendukung kesuksesasan, yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi dunia tetapi juga bagi masyarakat Indonesia.
Sri mengungkapkan pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan dunia dan masyarakat, sehingga dibutuhkan pemikiran dan gagasan bersama bagaimana dapat pulih dari kondisi ini untuk dunia yang lebih baik.
Baca juga: Perpusnas: Digitalisasi Perpustakaan Wajib di Masa Revolusi Industri 4.0
Seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi G20, terbetik semangat untuk berkontribusi dengan cara mengumpulkan gagasan dari berbagai penulis di Indonesia, terutama pada isu yang menjadi perhatian perhelatan besar tersebut.
Hasil tulisan ini rencananya akan dibukukan dan diterbitkan Perpusnas Press untuk menjadi karya yang membumikan narasi agar mendapat perhatian dan dukungan masyarakat, serta sebagai masukan dalam perhelatan G20.
“Masyarakat Indonesia (termasuk di dalamnya penulis/kontributor) dan Perpustakaan Nasional RI sangat berkepentingan untuk menyukseskan G20 dengan peminatan dan kapasitas masing-masing. Sharing gagasan dalam buku ini adalah bentuk kontribusi bersama,” ungkap Sri.
Sejauh ini, kata dia, tulisan sedang dalam tahap kurasi/editing oleh tim editor.
Baca juga: Perpusnas: 40 Persen Perpustakaan Ada di Pulau Jawa Dari Total 164.610
Rencananya akan diterbitkan dan diluncurkan Juli pada saat perhelatan Perpusnas Writers Festival.