Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional, Stepi Anriani mengatakan hari ini bentuk ancaman sudah berbentuk hybrid, yakni ancaman konvensional dan ancaman siber.
Pesatnya kemajuan teknologi membuat perang jadi multi dimensi. Sebuah negara bisa berperang dan memenangkannya tanpa perlu mendatangi negara yang jadi target sasaran.
"Hari ini sudah hybrid ancamannya, multidimensi, kita bisa menyerang negara lain tanpa harus datang," kata Stepi dalam acara bedah buku 'Perjalanan Intelijen Santri' di Universitas Trilogi, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Intelijen Inggris: Korban Tewas Rusia Sama saat Konflik Afghanistan, hingga Faktor Uni Soviet Runtuh
Sehingga menurutnya dewasa ini bukan lagi berbicara sebatas mengenai kekuatan konvensional, tapi juga kolaborasinya dengan artifisial intelijen alias kecerdasan ilmiah.
"Jadi bukan lagi kita dengan power tapi juga sudah kolaborasi dengan artifisial intelijen," terangnya.