TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia, khususnya keturunan Tionghoa merayakan Festival Bakcang setiap tahun.
Festival Peh Cun merupakan satu dari sekian perayaan yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa setiap tahun, tepatnya pada tanggal 5 bulan 5 penanggalan Imlek, dikutip dari Lontar Universitas Indonesia.
Tahun ini, Festival Bakcang atau Peh Cun jatuh pada 3 Juni 2022.
Pada festival ini, Bakcang dan kue cang biasanya disajikan dalam Festival Peh Cun di Indonesia.
Masyarakat Tionghoa meyakini munculnya bakcang dan kue cang dalam perayaan Peh Cun didasari oleh cerita tokoh Wu Zixu dan Qu Yuan dari zaman Negara Berperang.
Bagi masyarakat Tionghoa, bakcang dan kue cang menjadi simbol untuk mengenang jasa dan kematian Wu Zixu dan Qu Yuan.
Berikut ini rangkaian tradisi Tionghoa dalam Festival Bakcang atau Festival Peh Cun.
Baca juga: SEJARAH dan Makna Ceng Beng, Tradisi Ziarah Kubur Warga Tionghoa di Tanggal 4-6 April
Rangkaian Festival Bakcang
Menurut Edukasi Sains Antariksa, pada hari 5/5 itu, masyarakat Tionghoa menggantung rencengan 5 rempah, yang terdiri dari dlingo (jeringau), sundamala, bunga delima, soka dan bawang putih.
Rencengan tersebut digantung di atas pintu-pintu rumah untuk menghalau basa penyakit masuk ke rumah, di antaranya 5 binatang berbisa, ular, lipan, kalajengking, laba-laba, dan katak.
Ada pula yang menempelkan gambar binatang itu di dinding rumah, lalu ditusuk dengan jarum.
Ada juga yang memakaikan gelang kertas berbentuk potongan 5 binatang tersebut di lengan anak-anak.
Posisi sang Naga di langit utara pada periode itu juga bergerak ke puncak.
Naga adalah energi terang (Yang) yang bisa menghalau bencana dan wabah.